KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) bakal menjadi tulang punggung untuk pemenuhan energi pasca 2031 mendatang. Executive Vice President Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN Edwin Nugraha Putra mengatakan, produksi energi yang saat ini hampir mencapai 300 TWh akan naik tinggi hingga 1.800 Twh di 2060 mendatang. Untuk memenuhi ini, masih akan ada pembangkit fosil yang masuk ke dalam sistem hingga 10 tahun mendatang. Nantinya, pada tahun 2031 hingga 2060 masih akan diperlukan setidaknya 1.300 TWh, kebutuhan ini rencananya bakal disuplai dari pembangkit EBT. Total kapasitas pembangkit EBT yang dibutuhkan mencapai 230 GW dengan total investasi mencapai Rp 9.000 triliun.
Bakal dorong EBT, PLN berharap industri panel surya dalam negeri siap
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) bakal menjadi tulang punggung untuk pemenuhan energi pasca 2031 mendatang. Executive Vice President Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN Edwin Nugraha Putra mengatakan, produksi energi yang saat ini hampir mencapai 300 TWh akan naik tinggi hingga 1.800 Twh di 2060 mendatang. Untuk memenuhi ini, masih akan ada pembangkit fosil yang masuk ke dalam sistem hingga 10 tahun mendatang. Nantinya, pada tahun 2031 hingga 2060 masih akan diperlukan setidaknya 1.300 TWh, kebutuhan ini rencananya bakal disuplai dari pembangkit EBT. Total kapasitas pembangkit EBT yang dibutuhkan mencapai 230 GW dengan total investasi mencapai Rp 9.000 triliun.