KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sky Energy Indonesia Tbk tengah memproses perhelatan initial public offering (IPO). Performa perusahaan yang meningkat jadi salah satu dasar perusahaan panel surya itu melepas sebagian sahamnya ke publik.

Berdasarkan dokumen yang diterima Kontan.co.id, Jumat (23/2), tercatat pendapatan Sky Energy per September 2017 sebesar Rp 314,92 miliar. Angka tersebut melesat 82% dibandingkan September 2016 senilai Rp 168,28 miliar.

Seiring dengan kenaikan pendapatan itu, Sky Energy mampu mencatat kenaikan laba kotor 94% menjadi Rp 65,76 miliar dari sebelumnya Rp 33,91 miliar. Alhasil, laba bersih perusahaan juga melejit lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 19,13 miliar dari sebelumnya Rp 8,06 miliar.

Neraca keungan Sky Energy moncer. Demikian juga dengan sejumlah rasio keuangannya. Lompatan laba kotor Sky Energy otomatis membuat margin laba kotornya naik menjadi 20,88% dari sebelumnya hanya 15,43%.

Margin operasi perusahaan juga naik menjadi 11,77% dari sebelumnya 8,87%. Namun, kenaikan margin laba bersih tidak sekencang margin laba kotor. Margin laba bersih Sky Energy tercatat 6,07% dari sebelumnya 4,07%.

Meski demikian, lesatan kinerja perusahaan membuat kualitas pengembalian kinerja untuk modal atawa return on equity (ROE) membaik. ROE Sky Energy naik menjadi 4,26% dari sebelumnya 3,82%,

Return on asset (ROA) Sky Energy juga meningkat jadi 19% dari sebelumnya 16,05%. Namun, rasio utang terhadap ekuitas Sky Energy naik menjadi 3,46 kali dari sebelumnya 3,2 kali.

Sky Energy berniat masuk bursa saham dengan melepas maksimal 203,26 juta saham, atau 20% dari modal disetor dan ditempatkan penuh. Dengan harga penawaran Rp 375-Rp 450 per saham, Sky Energi akan meraup dana Rp 76,22 miliar–Rp 91,47 miliar.

Masa penawaran awal IPO Sky Energy pada 8-28 Februari 2018. Adapun masa penawaran umum dijadwalkan digelar 15-21 Maret 2018. Saham Sky Energy akan tercatat di BEI pada 28 Maret nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini