KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk melakukan terminasi kontrak pada 49 blok minyak dan gas bumi (migas). Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengungkapkan, pemerintah berencana melelang ulang blok-blok migas tersebut. Demi menarik minat investor, pemerintah bakal melakukan perbaikan ketentuan pada blok-blok migas yang akan dilelang ulang.
"Misalnya yang lama
signature bonus dan lain sebagainya mungkin agak terlalu berat, mungkin dikurangi dan kemudian mengenai splitnya bisa jadi diperbaiki," kata Dwi ditemui di Kementerian ESDM, Kamis (12/10). Dwi menjelaskan, evaluasi akan dilakukan terhadap 49 blok migas tersebut. Di sisi lain, para investor pun juga pasti akan mengkaji blok-blok migas yang ada.
Baca Juga: Kementerian ESDM Terminasi Kontrak 49 Wilayah Kerja Eksplorasi Migas Menurutnya, salah satu kendala pengembangan pada 49 blok migas tersebut yakni dari sisi keekonomian. Hal ini berimbas pada waktu eksplorasi yang melewati batas yang telah ditentukan. Menurutnya, upaya untuk mencari solusi lain agar blok migas tidak di terminasi sudah dilakukan. Namun, dari evaluasi yang ada, langkah terminasi menjadi satu-satunya solusi yang bisa ditempuh. Pemerintah dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pun akhirnya sepakat untuk melakukan terminasi pada blok migas tersebut. "Terminasi supaya ada operator lain yang mungkin memiliki teknologi dan khususnya keuangan yang memadai dan kebanyakan mereka kan tersendat karena kemampuan keuangan," jelas Dwi.
Asal tahu saja, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Noor Arifin Muhammad, mengatakan bahwa terminasi dilakukan lantaran masa eksplorasi habis dan tidak ditemukan sumber daya yang layak komersial, karena kondisi subsurface, dan karena pertimbangan internal perusahaan. Saat ini, pemerintah tengah mengevaluasi tindak lanjut ke depan terhadap WK-WK terminasi tersebut. “Nanti akan dievaluasi lagi dan kalau hasilnya ada potensi untuk dilelang maka akan dilelang,” ujar Noor kepada Kontan.co.id, Rabu (11/10). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari