JAKARTA. Janji Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meneruskan program asuransi mikro di Tanah Air sepertinya bukan isapan jempol belaka. Wasit industri keuangan tersebut mengklaim, tahap awal implementasi Grand Design Pengembangan Asuransi Mikro segera meluncur tahun ini.Sebagai permulaan, Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, implementasi akan dilakukan dalam bentuk pengembangan produk asuransi sekaligus membangun jalur distribusi. “Sehingga, mampu menjangkau masyarakat kelas menengah dan bawah sebagai peran nyata menuju keuangan inklusif,” ujarnya dalam pembukaan OJK Annual Financial Executive Gathering, Jumat (17/1).Lebih lanjut Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK bilang, pihaknya tengah melakukan koordinasi untuk memilih kanal yang tepat. “Seperti, apakah kerja sama dengan Pos Indonesia atau bank. Kami juga masih kaji biayanya, ini tak kalah penting,” pungkasnya.Harap maklum, sambung Firdaus, produk asuransi mikro yang dijual nanti akan sangat beragam, tetapi juga harus affordable alias tidak kelewat mahal bagi nasabah. Saat ini, produk tersebut masih dirancang bersama-sama dengan asosiasi asuransi terkait.Diharapkan, tahap awal implementasi program asuransi mikro ini bisa berjalan akhir separuh pertama tahun ini. “Produknya tengah dibuat, kanal distribusinya sedang dirancang. Semoga bisa jalan setelah semester pertama ini,” terang Firdaus.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bakal marak asuransi murah di semester II
JAKARTA. Janji Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meneruskan program asuransi mikro di Tanah Air sepertinya bukan isapan jempol belaka. Wasit industri keuangan tersebut mengklaim, tahap awal implementasi Grand Design Pengembangan Asuransi Mikro segera meluncur tahun ini.Sebagai permulaan, Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, implementasi akan dilakukan dalam bentuk pengembangan produk asuransi sekaligus membangun jalur distribusi. “Sehingga, mampu menjangkau masyarakat kelas menengah dan bawah sebagai peran nyata menuju keuangan inklusif,” ujarnya dalam pembukaan OJK Annual Financial Executive Gathering, Jumat (17/1).Lebih lanjut Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK bilang, pihaknya tengah melakukan koordinasi untuk memilih kanal yang tepat. “Seperti, apakah kerja sama dengan Pos Indonesia atau bank. Kami juga masih kaji biayanya, ini tak kalah penting,” pungkasnya.Harap maklum, sambung Firdaus, produk asuransi mikro yang dijual nanti akan sangat beragam, tetapi juga harus affordable alias tidak kelewat mahal bagi nasabah. Saat ini, produk tersebut masih dirancang bersama-sama dengan asosiasi asuransi terkait.Diharapkan, tahap awal implementasi program asuransi mikro ini bisa berjalan akhir separuh pertama tahun ini. “Produknya tengah dibuat, kanal distribusinya sedang dirancang. Semoga bisa jalan setelah semester pertama ini,” terang Firdaus.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News