KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengevaluasi konstituen saham penghuni Indeks LQ45. Hasilnya, PT Jasa Marga Tbk (
JSMR) masuk ke indeks papan atas di bursa saham negeri. Kehadiran JSMR di indeks LQ45 untuk menggantikan posisi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (
SRTG). Adapun ketentuan ini mulai berlaku pada 1 Agustus hingga 31 Oktober 2024. Retail Research Team Leader CGS International Sekuritas Mino menjelaskan secara umum setiap ada perubahan konstituen di suatu indeks, beberapa manajemen biasanya akan melakukan
rebalancing.
"Itu akan membuat saham-saham yang baru masuk ke suatu indeks bisa bergerak positif. Biasanya
fund manager yang
indexing tidak terlalu fokus pada prospek," kata Mino, Jumat (26/7).
Baca Juga: Identik Dengan Blue Chip, Inilah Daftar Terbaru Indeks LQ45 Agustus-Oktober 2024 Para analis sepakat JSMR di indeks LQ45 akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga sahamnya. Kemudian secara fundamental dan prospek, JSMR juga masih positif. Adityo Nugroho, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas menjelaskan JSMR secara prospek sebagai perusahaan operator tol terbesar di Indonesia masih akan tetap cerah. Dia bilang hal tersebut mengingat ruas jalan tol yang dalam proses pembangunan masih panjang serta potensi pertumbuhan pendapatan dari peningkatan lalu lintas setelah makin terkoneksinya jalan tol. "Peningkatan pendapatan dari kenaikan lalu lintas setelah semakin terkoneksinya jalan tol di Jawa maupun di Sumatera akan berdampak positif dalam jangka panjang," jelas Adityo kepada Kontan.co.id, Jumat (26/7).
Baca Juga: Kapan Pembangunan Jalan Tol Kartasura-Klaten Kelar Dibangun? Ini Jawaban Menteri PUPR Menilik kinerja keuangan per kuartal I-2024, JSMR membukukan pendapatan sebesar Rp 6,04 triliun. Raihan ini meningkat 35,97% secara tahunan atau
Year on Year (YoY) dari Rp 4,44 triliun di kuartal I-2023. Rinciannya, pendapatan dari tol berkontribusi paling besar senilai Rp 3,91 triliun atau tumbuh 29,95% YoY. Kemudian pendapatan usaha lainnya sebesar Rp 293,88 miliar dan pendapatan konstruksi Rp 1,82 triliun. Per Maret 2024, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jasa Marga naik 17,75% YoY menjadi Rp 585,92 miliar. Pada periode sama di 2023, laba bersihnya hanya Rp 497,56 miliar.
Baca Juga: Raih Laba Bersih Rp6,8 Triliun di 2023, Jasa Marga (JSMR) Tebar Dividen Rp192 Miliar Retail Analyst Maybank Sekuritas Adi Wicaksono menambahkan memang secara pergerakan harga saham, JSMR sudah naik banyak karena ada rencana divestasi. "Karena rencana divestasi jalan tol yang dilirik Grup Salim ini, saham JSMR sudah
rally cukup tinggi. Jadi kenaikannya dari ekspektasi investor atas rencana divestasi ini," jelasnya. JSMR menutup perdagangan Jumat (26/7) dengan melemah 1,37% atau turun 75 poin ke level Rp 5.400 per saham. Namun sepanjang tahun berjalan ini, JSMR sudah melesat 10,88%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati