Bakal Melantai di BEI, Intip Rencana Ekspansi Bisnis Golden Westindo Artajaya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Golden Westindo Artajaya hari ini secara resmi menyelenggarakan public expose sebagai bagian dari proses penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO). 

Calon emiten dengan kode saham GWAA memaparkan sejumlah strategi bisnis bagi keberlangsungan bisnis perusahaan ke depannya, antara lain ekspansi produk pakan beku ikan hias hingga ke pasar Eropa dan Australia.

Direktur PT Golden Westindo Artajaya, Sudiarnoto Soegito menyampaikan bahwa produk pakan hias dari perusahaan diproduksi dari sumber lokal dan menyasar pasar ekspor 100%. 


Baca Juga: IPO Datang Lagi, Kali Ini Digadang Keluarga Rusdi Via Golden Westindo Artajaya (GWAA)

Produk pakan beku ikan hias yang diproduksi melalui entitas anak usaha PT Kyorin Group Indonesia, saat ini sudah diekspor ke wilayah pemasaran mencakup Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan. 

"Saat ini permintaannya seribu ton per tahun. Jika kita punya barang (sebanyak) itu maka akan diserap oleh pasar. Sedangkan produksi kita di Bandung, tahun 2023 baru memproduksi 100 ton dan tahun 2024 diperkirakan bisa produksi 200 ton," kata Sudiarnoto di Jakarta, Rabu (11/9).

Selain pakan ikan hias, Golden Westindo Artajaya juga menangkap peluang besar untuk ekspor ikan hias.

Sudiarnoto mengatakan ekspor ikan hias Indonesia pada tahun 2022 sebesar US$ 36 juta, lalu meningkat sekitar 7% di tahun berikutnya menjadi US$ 39 juta dolar AS. 

Baca Juga: Segera IPO, Golden Westindo Artajaya (GWAA) Bakal Raup Dana Rp 82,28 Miliar

Dirinya melihat rata-rata pertumbuhan ekspor ikan hias Indonesia mampu tumbuh 4% dalam 5-10 tahun terakhir. Oleh karenanya, perusahaan siap ekspansi bisnis untuk pasar ikan hias secara global.

"Dan peluang bagi perseroan sangat besar karena ikan hias yang diekspor ini ke depannya nanti akan berasal dari ikan hias budidaya. Apalagi, Indonesia saat ini baru men-supply 11 % kebutuhan ikan hias global," ujar Sudiarnoto.

Perusahaan menawarkan harga IPO dalam kisaran Rp 100 - Rp 120 per saham. GWAA menawarkan maksimal 685,71 juta saham biasa. Jumlah tersebut setara dengan 30% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh usai IPO.

Dengan begitu, GWAA berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 82,28 miliar.

Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Golden Westindo Artajaya, Eric Limanto menerangkan dana hasil IPO itu akan digunakan untuk beberapa hal.

Baca Juga: IPO, Golden Westindo Artajaya (GWAA) Pasang Harga Rp 100-Rp 120 Per Saham

Pertama, sekitar 40,5% akan digunakan untuk belanja modal perusahaan yaitu pembelian lahan, pembangunan, dan pembelian peralatan artemia hatching facility.

Kedua, sekitar 44,2% akan digunakan untuk modal kerja perusahaan antara lain namun tidak terbatas untuk pembelian barang dagang pakan ikan hias, pembelian bahan baku artemia dan biaya operasional.

Ketiga, sekitar 15,3% akan digunakan untuk investasi dalam bentuk penyertaan modal pada PT KGI yang selanjutnya akan digunakan untuk keperluan modal kerja PT KGI atas pabrik pakan beku ikan hias yang saat ini telah beroperasi.

"Penambahan modal ini untuk menambah kapasitas. Saat ini permintaan pasar itu seribu ton untuk produk pakan hias. Saat ini perseroan hanya punya kapasitas 250 ton," terang Eric.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli