Bakal merger, BJB pikul beban Bank Banten?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) bakal diuntungkan atas rencana penggabungan usaha dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR). Sebaliknya, Bank BJB akan memikul beban berat atas aksi ini.

Maklum, Bank Banten belum sekalipun mencetak untung sejak bertransformasi dari Bank Pundi. Tahun lalu Bank Banten mencatat kerugian Rp 137,55 miliar, meningkat 37,37% (yoy) dibandingkan 2018 senilai Rp 100,13 miliar.

Baca Juga: OJK: Rencana merger Bank Banten & BJB aksi korporasi biasa, tak terkait Covid-19


Dari aspek permodalan, modal inti Bank Banten juga terus menyusut, tahun lalu modal inti perseroan cuma senilai Rp 154,13 miliar, merosot hingga 53,86% (yoy) dibandingkan 2018 senilai Rp 334,07 miliar. Capital adequacy ratio (CAR) perseroan juga sudah berada di titik nadir sebesar 9,01%.

“Kalau sekarang mau dimerger, artinya Bank Banten memang sedang mengalami kesulitan, tentu saja beban kelak akan ditanggung oleh Bank BJB. Dan Bank Banten akan diuntungkan," kata Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma kepada Kontan.co.id, Jumat (24/4).

Meski demikian, Suria bilang mengingat sudah ditekennya Letter of Intent antara Provinsi Banten dengan Provinsi Jawa Barat terkait penggabungan usaha, maka merger dinilainya menjadi alternatif paling potensial untuk dilaksanakan.

Sementara Direktur PT Anugera Mega Investama Hans Kwee juga menilai, aksi ini juga tak akan serta merta membuat beban Bank BJB meningkat. Alasannya aksi penggabungan usaha akan menciptakan skala bisnis yang lebih besar dan meningkatkan efisiensi.

Baca Juga: Sebelum merger dengan BJB, Bank Banten direncanakan merger dengan BJB Syariah

“Pengabungan pasti menambah jumlah aset bank tersebut sehingga menghasilkan bank yang lebih besar, termasuk jumlah nasabah. Selain itu efisiensi juga bisa dilakukan terkait kantor cabang yang berdekatan bisa digabung sehingga mengurangi biaya operasional cabang,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi