Bakal private placement, begini rekomendasi Sarana Meditama Metropolitan (SAME)



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk bakal menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu alias private placement.

Emiten pengelola rumah sakit OMNI itu akan menambahkan 1,71 miliar saham atau 10% dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan. Oleh karenanya, pemegang saham SAME akan mengalami penurunan atau dilusi kepemilikan saham sebanyak-banyaknya 9,09%.

"Dalam rangka memperoleh tambahan dana perusahaan agar memiliki kemampuan untuk mendanai pengembangan usaha perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas kepada akuisisi rumah sakit lainnya dan membiayai investasi barang modal," jelas manajemen Sarana Meditama Metropolitan dalam keterbukaan informasi yang dikutip Kontan.co.id, Jumat (17/9).


Untuk melancarkan aksinya ini, SAME akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 26 Oktober 2021.

Selain untuk keperluan investasi, modal kerja, serta modal investasi guna mengembangkan kegiatan perseroan, SAME berharap penambahan dana ini bisa meningkatkan struktur permodalan dan keuangan perseroan.

Baca Juga: Sarana Meditama (SAME) akan akusisi Kedoya Adyaraya (RSGK), ini alasannya

Di sisi lain, private placement menjadi kesempatan bagi perusahaan untuk mengundang investor-investor strategis yang berminat menginvestasikan modalnya dan dapat memberikan nilai tambah bagi kinerja SAME. Adapun bertambahnya jumlah saham SAME yang beredar akan meningkatkan likuiditas perdagangannya.

Asal tahu saja, sejak awal tahun, harga saham SAME sudah meningkat 51,95% menjadi Rp 530 per saham. Walau begitu, sahamnya cenderung memerah dalam sebulan terakhir hingga 5,36%.

Analis Panin Sekuritas Indonesia William Hartanto mencermati, pelemahan saham yang terjadi akhir-akhir ini dipicu oleh aksi profit taking.

"Belum tentu efek akuisisi menjadi penekan saham SAME. Menurut saya cuma aksi profit taking saja," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (20/9).

Asal tahu saja, menurut keterbukaan informasi, SAME memang dalam proses merencanakan dan negosiasi pembelian atas 66% saham PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK).

Adapun RUPSLB yang digelar bulan Oktober mendatang, juga akan memutuskan rencana pengambilalihan atas mayoritas saham RSGK. Tujuan dari akuisisi itu untuk memperluas kegiatan usaha pelayanan kesehatan SAME di Indonesia.

 
SAME Chart by TradingView

Walau menunjukkan pelemahan, William melihat penurunan harga tersebut cenderung terbatas dengan suport pada Rp 515 hingga Rp 500. Oleh karenanya, investor bisa memanfaatkan momentum koreksi ini untuk buy on weakness pada area tersebut. Adapun target harganya dipatok Rp 630 per saham.

Sementara itu, Analis Phillip Sekuritas Indonesia Helen mengungkapkan, secara teknikal saham SAME dapat dikatakan masuk dalam fase awal bearish reversal.

"Hal ini ditandai dengan pergerakan harga yang menembus level dynamic support EMA 90 hari di tanggal 18 Agustus dan setelah itu harga cenderung tertahan di EMA 90 sebagai dynamic resistance," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (20/9).

Adapun SAME masih berpeluang melanjutkan pelemahan dan cenderung menguji level suport terdekat di 520. Untuk jangka menengah, SAME berpotensi melanjutkan bearish trend dan berpeluang menguji level suport di Rp 480.

Selanjutnya: Gara-gara pandemi, Waskita Karya (WSKT) tunda IPO dua anak usahanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari