KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola rumah sakit OMNI, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (
SAME), berencana melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih dahulu (HMETD) atau
rights issue. SAME bermaksud menerbitkan sebanyak-banyaknya 5,71 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Adapun harga pelaksanaan final atas HMETD, jumlah final saham baru yang diterbitkan, serta informasi penting lainnya akan diungkapkan selanjutnya dalam prospektus. Dalam keterbukaan informasi, Kamis (1/4), dijelaskan, dana yang dihimpun melalui
rights issue tersebut bakal digunakan untuk melakukan ekspansi dan investasi usaha.
Salah satunya, pengambilalihan perusahaan terafiliasi berkaitan dengan kegiatan usaha rumah sakit, yakni PT Elang Medika Corpora (EMC) dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (
EMTK). Adapun nilai pengambilalihan itu mencapai Rp 1,35 triliun. Lebih lanjut manajemen
SAME mengungkapkan, dengan aksi pengambilalihan itu diharapkan perusahaan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan efisiensi operasional yang diwujudkan melalui sinergi antara EMC dan perusahaan anak dalam grup perusahaan. Terhadap saham
SAME, analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengungkapkan, aksi ini sekilas tampak atraktif mengingat dana yang dihimpun akan dimanfaatkan untuk ekspansi berupa mengakuisisi perusahaan lain. Kendati demikian, dia mengingatkan investor untuk melihat prospek bisnis dari keputusan perusahaan ke depan. "Di sisi lain yang perlu dilihat dari perusahaan adalah targetnya. Perusahaan yang akan diakuisisi itu ke depannya akan memberikan nilai tambah apa," jelas dia kepada Kontan.co.id, Selasa (6/4). Reza menambahkan, diharapkan investor mencermati manfaat ekonomi dari aksi yang didanai lewat
rights issue itu.
Baca Juga: Rugi bersih Sarana Meditama Metropolitan (SAME) naik jadi Rp 449 miliar di 2020 Ia pun cenderung merekomendasikan
hold untuk
SAME dengan target harga Rp 500 per saham. Rekomendasi ini mempertimbangkan likuiditas
cash dari emiten-emiten rumah sakit di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, rumah sakit memang mulai mengalami pemulihan volume kunjungan pasien. Akan tetapi, perlu dipertimbangkan untuk likuiditas
cash apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengungkapkan, pergerakan saham-saham
rights issue akan menguat menjelang cum date. Ia pun menyarankan
hold saham SAME dengan target harga Rp 575 per saham secara teknikal. "Untuk meminimalisir penurunan boleh diperhatikan level suport di Rp 402 hingga Rp 420," ujar Sukarno, Selasa (6/4).
Lebih lanjut diungkapkan, Sukarno memprediksi
SAME akan menawarkan harga saham
rights isue di kisaran Rp 270 hingga Rp 300. Angka ini mempertimbangkan target dana yang dibutuhkan
SAME untuk ekspansi dan investasi usaha. Salah satunya, rencana pengambilalihan EMC dari EMTK dengan nilai pengambilalihan sebesar Rp 1,35 triliun. Asal tahu saja, dengan mematok harga tersebut maka
SAME bisa mengantongi dana segar antara Rp 1,5 triliun hingga Rp 1,7 triliun. Akan tetapi, jika melihat dari aksi rights issue sebelumnya, seharusnya harga penawaran tersebut bisa dinaikkan hingga Rp 560 hingga Rp 625 per saham. Sekadar informasi, hingga penutupan perdagangan Selasa (6/4), saham
SAME berada di Rp 448 per saham. Harganya telah terkerek 3,70% sepekan dan naik 38,27% selama sebulan terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari