Bakal rilis indeks saham lagi, BEI berharap nilai transaksi naik 10% per tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gencar merilis indeks baru di 2019, Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap rata-rata nilai transaksi harian di bursa bisa tumbuh 10% setiap tahunnya. 

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan tahun ini BEI berencana untuk merilis tiga kategori indeks baru. “Trennya, kita punya tuntutan untuk meningkatkan pendalaman pasar dan likuiditas, termasuk agar rata-rata transaksi naik 10% setiap tahunnya,” kata Hasan kepada Kontan.co.id, Jumat (8/2).

Target tersebut diharapakan bisa teralisasi secara bertahap, sehingga nilai transaksi di bursa bisa menyentuh angka setinggi-tingginya. Hal tersebut, juga perlu disertai dengan pemenuhan pasokan dan produk yang bervariasi di pasar modal, dengan didorong permintaan dari pelaku pasar.


Sepanjang 2019, BEI berencana untuk menerbitkan tiga kategori indeks. Pertama, indeks tematik yang mengarah pada environment, sosial dan government. Kedua, menambah jumlah indeks syariah, di mana saat ini baru ada dua indeks, dan ketiga adalah indeks sektor.

“Paling memungkinkan untuk dirilis lebih awal adalah indeks tematik, disusul indeks sektor. Kalau syariah kelihatannya harus lebih hati-hati, karena kita enggak mau hanya jadi sekadar indeks. Kita akan serius untuk bisa diluncurkan tahun ini,” tuturnya.

Selain itu, Hasan menjelaskan bahwa langkah masive yang dilakukan BEI untuk melahirkan indeks indeks baru, salah satunya untuk bisa menjadi acuan kinerja bagi pengelola dana. Kemudian, secara bertahap keberagaman indeks bakal menjadi tahap awal bagi bursa untuk melakukan pengembangan produk berikutnya.

“Nanti akan ada dampak turunannya, kalau indeks sudah banyak, kita harapkan ke depan banyak muncul ETF ETF baru yang berbasis pada indeks kita. Ini akan mengundang ksempatan investasi dari para pengelola besar seperti asuransi dan dana pensiun yang selama ini kekurangan instrumen untuk underlying penggunaan dananya,” kata Hasan kepada Kontan, Jumat (8/2).

Hasan mengungkapkan dengan banyaknya pilihan indeks diharapkan akan menjadi infrastruktur awal bagi regulator dalam mendorong peningkatan likuiditas derivatif market, karena adanya kebutuhan underlying ke indeks. 

Sebagai gambaran, dari total SID 2018 yang berkisar 850.000 investor, sebanyak 40.000 aktif meakukan transaksi harian, sedangkan 140.000 tercatat aktif melakukan transaksi bulanan.

“Dengan banyaknya indeks, total dana kelolaan di pasar juga akan meningkat bertahap, sekaligus mendoronng minat investor untuk berinvestasi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi