KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mengumumkan telah meluncurkan IQOS Iluma, Terea dengan rasa cengkeh. Rasa baru ini akan tersedia mulai 30 November 2023 di seluruh toko offline IQOS di Jakarta. Analis Mandiri Sekuritas Eimi Setiawan dalam riset 24 November 2023 menilai, HMSP akan memasuki pasar yang lebih besar dan mempercepat penetrasi IQOS dalam jangka panjang. "Kami memperkirakan volume unit tembakau yang dipanaskan (HTU) dalam negeri akan mencapai ~250 juta batang di tahun 2023. Ini menunjukkan penetrasi pasar IQOS mencapai 2,4% dari pasar Sigaret Putih Mesin (SPM) di 2023," jelas dia. Ada dua varian yang akan diluncurkan HMSP di akhir bulan ini yakni edisi Golden dan Emerald. Dimana keduanya cengkeh untuk IQOS ILUMA-nya. Rasa baru ini diharapkan bisa memperbesar pasar HMSP dan mempercepat perluasan pasar IQOS. Meskipun terdapat hambatan bagi segmen berpendapatan menengah ke bawah karena mereka perlu berinvestasi pada perangkat IQOS ILUMA dengan harga cukup tinggi dibanding pesaingnya. Di harga terendah IQOS dibanderol dengan harga Rp 524.000 untuk paket lengkap ILUMA ONE.
Baca Juga: Tutup 2023, Sampoerna (HMSP) Perkuat Investasi dan Serapan Naker di Indonesia "Kami tidak menutup kemungkinan peluncuran perangkat yang lebih murah ke depannya," kata Eimi. Di pasar Filipina, induk usaha HMSP, Philip Morris International memiliki perangkat yang lebih terjangkau dengan nama IQOS Bonds seharga Rp 250.000. Hingga Oktober 2023, IQOS di Indonesia sebagian besar masih diimpor dari Korea. HMSP baru membangun pabrik IQOS di Indonesia di awal tahun ini. Sehingga dampak secara finansial baru akan terasa pada kuartal IV tahun ini. Sisi baik lain yang dirasakan adalah terjadi lonjakan ekspor. Dalam sembilan bulan di 2023, penjualan ekspor HMSP mencapai Rp 460 miliar. Eimi memperkirakan, ini terkait dengan penjualan HEETS/TEREA ke pasar Filipina. Hal ini berarti ~500 juta batang HEETS/TEREA terjual ke pasar ekspor. "Kami memperkirakan kontribusi IQOS terhadap pendapatan di 2023 bisa mencapai Rp800 miliar, yang berarti 0,7% dari target pendapatan kami," jelas Eimi. Tren masyarakat yang lebih sadar akan kesehatan membuat penetrasi IQOS memperoleh lebih besar dalam jangka panjang. Namun, dalam jangka pendek, hambatan dari penjualan IQOS adalah daya beli mengingat konsumsi yang melambat. Baca Juga: Cukai Rokok Masih Dibahas, Intip Target Harga Saham HMSP dan GGRM Di Eropa penjualan HTU milik induk usaha yakni Philip Morris mencapai 12 miliar batang atau mencakup pangsa pasar 8,6%. Sedangkan di Jepang, penjualan HTU mencapai 9,6 miliar batang atau mencakup 26,6% pasar. Di Jakarta, pangsa pasar IQOS masih tertinggal atau mencapai 3,1% di kuartal III-2023. Menurut perhitungan Mandiri Sekuritas, margin per batang bekas pabrik HEETS/TEREA bisa mencapai 23% di 2023. Angka ini sedikit lebih tinggi dari merek sigaret kretek mesin premium HMSP yakni A Mild. Namun, prospek margin untuk HTU produk akan lebih baik. Ini karena kenaikan cukai telah ditetapkan sebesar 6,5% pada tahun 2024 vs. SKM sebesar 12% pada tahun 2024.