Bakal segera lengser, Duterte sudah punya daftar calon penerus dirinya



KONTAN.CO.ID - MANILA. Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menyusun daftar calon penerus dirinya. Menurut juru bicara kepresidenan, daftar tersebut mencakup putrinya Sara, bintang tinju Emmanuel "Manny" Pacquiao dan putra mendiang diktator Ferdinand Marcos.

Melansir Reuters, Duterte, yang dilarang oleh konstitusi untuk mencalonkan diri kembali, akan mengakhiri masa jabatan enam tahunnya pada Juni 2022. Partainya mendorongnya untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden.

Menurut juru bicara Harry Roque, sambil melihat "sejumlah pilihan", Duterte sedang mempertimbangkan untuk mendukung putrinya Walikota Davao City Sara Duterte-Carpio, petinju juara dan senator Pacquiao, Ferdinand "Bongbong" Marcos, Walikota Manila Francisco Domagoso dan ajudan dan senator lama Christopher "Bong" Go.


Dia tidak memberikan alasan atas pilihan Duterte. Akan tetapi, beberapa di antaranya memiliki peringkat tinggi dalam survei calon presiden pilihan untuk pemilihan tahun depan.

Baca Juga: Duterte ancam menangkap pelanggar protokol kesehatan COVID-19

Tak satu pun dari lima kandidat versi Duterte mengatakan mereka berencana untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Analis mengatakan, Duterte ingin sekutunya memenangkan kursi kepresidenan untuk melindunginya dari potensi tantangan hukum dan dendam politik begitu dia kehilangan kekebalan dari jabatannya.

Baca Juga: Memanas lagi, Filipina protes kehadiran kapal milisi China di Laut China Selatan

Sementara itu, Duterte-Carpio menolak berkomentar. Kantor Domagoso, Go, Marcos dan Pacquiao tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan Reuters.

Hasil jajak pendapat menunjukkan, Duterte tetap sangat populer di Filipina, terlepas dari sikap pro-China yang kontroversial, perang terhadap narkoba yang telah menewaskan ribuan tersangka pengedar narkoba, dan kritik publik atas penanganan pemerintahnya terhadap epidemi virus corona.

Selanjutnya: Filipina mencabut larangan penempatan pekerja ke Arab Saudi

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie