Bakrie Autoparts berencana bangun fasilitas bus listrik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT  Bakrie  Autoparts, Agen  Pemegang  Merk  (APM)  bus  listrik  BYD  di  Indonesia, menyatakan  komitmennya  untuk  secara  konsisten  memperdalam  struktur industri  bus listrik yang saat ini masih diimpor utuh dari produsen bus listrik terkemuka di Tiongkok, BYD  Auto  Co.Ltd.  

Dalam  proses  industrialisasinya  nanti,  Bakrie  Autoparts  bahkan sudah  menyiapkan  rencana  pembangunan  fasilitas  produksi  berupa  perakitan chasis, karoseridan komponen-komponen lainnya.

Direktur Utama PT Bakrie Autoparts, DinoA. Ryandi, mengatakan, perusahaannya saat ini masih mengimporbus listrik CBU (impor dalam keadaan utuh dari luar negeri) untuk  kepentingan  promosi  dan  proses  uji  coba.


Baca Juga: Bakrie Autoparts dan Transjakarta uji coba tiga bulan bus listrik Blok M - Balai Kota

“Untuk  selanjutnya, bus  listrik  Bakrie Autoparts yang akan beroperasi secara komersial di Indonesia akan memiliki kandungan lokal  seperti  yang  telah  digariskan  oleh  peraturan  pemerintah,”  kata  Dino dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Minggu (26/7).

Proses pembangunan  fasilitas  produksi  guna  memperdalam  struktur  industri  tersebut, menurut  Dino,  nantinya  akan  dilakukan  secara  kolaboratif  dengan  prinsipalnya  dan sejumlah mitra lain dari dalam negeri.

"Kami sudah mendapatkan komitmen kerja sama dengan sejumlah pihak. Kita akan mendapatkan manfaat yang besar. Yang pasti, akan memperbesar TKDN atau tingkat kandungan dalam negeri. Tentunya juga alih teknologi dan penyerapan tenaga kerja lokal akan terlaksana dan meningkat," katanya.

Baca Juga: Pengembangan bisnis kendaraan listrik masih melaju meski ada pandemi

Dino mengatakan, perusahaan  sejak  awal  mempunyai  keinginan yang  kuat untuk  menjadi  pelopor  industri  kendaraan  listriksebagai  sarana  angkutan  massal masyarakat.  Keinginan  ini  timbul  karena  perusahaan  menilai  kebutuhan  atas  sarana angkutan kendaraan listrik sudah sangat mendesak.

 Sejumlah kota besar di Indonesia, terutamaJakarta  mempunyai  tingkat  polusi  yang  sangat  tinggi,  selain  itu  Jakarta merupakan salah satu kota di dunia yang memiliki masalah kemacetan lalu lintas yang terburuk.

"Indonesia  adalah  salah  satu  penandatangan  United  Nations  Paris  Accord tenang  Climate  Change  sehingga  kita  harus  memastikan  bahwa  sampai  dengan  tahun 2025  kita  sudah  mengimplementasikan  minimal  23%  dari public  transportkita  sudah berbasis enerji terbarukan," kata Dino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli