Bakrie & Brothers (BNBR) Kantongi Restu Private Placement Untuk Konversi Utang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengantongi restu dari para pemegang saham untuk mengonversi sebagian utangnya menjadi saham baru melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement

Keputusan ini dicapai dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Saham baru yang akan diterbitkan ialah sebanyak 13,35 miliar saham biasa Seri E setara 7,70% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan, dengan harga pelaksanaan Rp 64 per saham. 


Pelaksanaan private placement dilakukan untuk mengonversi utang BNBR kepada Eurofa Capital Investment Inc (Eurofa) dan Silvery Moon Investment Ltd (SMIL), dengan nilai maksimal sebesar Rp 855 miliar.

Baca Juga: Mayoritas Saham Group Bakrie Makin Unjuk Gigi, Intip Catatan dari Analis

“Alhamdulillah, konversi utang menjadi saham baru ini akan memperbaiki posisi keuangan. Sehingga Bakrie & Brothers akan memiliki rasio utang yang lebih sehat, beban keuangan berkurang, dan arus kas lebih kuat,” kata Direktur Utama & CEO BNBR, Anindya Novyan Bakrie, dalam keterangan resmi, Kamis (28/11).

Direktur Keuangan BNBR Roy Hendrajanto M. Sakti menambahkan, utang BNBR kepada Eurofa senilai US$ 50 juta atau senilai Rp 750 miliar akan dikonversi menjadi saham baru sebanyak 11,71 miliar lembar. 

Adapun, utang BNBR kepada SMIL disepakati untuk dikonversi menjadi saham baru dengan nilai Rp 105 miliar atau sebanyak maksimal 1,64 miliar lembar melalui skema private placement

Nilai tersebut merupakan sisa dari awal utang BNBR kepada SMIL sebesar Rp 465,11 miliar yang telah diselesaikan perusahaan senilai Rp 360,10 miliar  sampai dengan tanggal jatuh tempo 30 September 2024.

“Dengan disetujuinya penerbitan saham baru ini, maka utang BNBR kepada Eurofa dan SMIL akan dikonversi menjadi modal ditempatkan dan disetor penuh dan seluruh utang perseroan kepada Eurofa dan SMIL menjadi lunas,” terang Roy.

Baca Juga: Rights Issue & Private Placement Ramai di Akhir 2024, Simak Rekomendasi Saham Ini

Menurut Roy, setelah aksi tersebut, total liabilitas BNBR akan menurun sebesar Rp 855 miliar. Sehingga berdasarkan laporan posisi keuangan per 30 Juni 2024, total liabilitas BNBR mengalami penurunan dari angka Rp 4,48 triliun menjadi Rp 3,62 triliun. Selain itu, ekuitas juga meningkat dari Rp 2,78 triliun menjadi sebesar Rp 3,64 triliun. 

Dengan peningkatan ekuitas tersebut, kata Roy, rasio total aset lancar terhadap total liabilitas jangka pendek akan mengalami peningkatan dari sebelumnya sebesar 102,17% menjadi 130,28%. Adapun, rasio liabilitas terhadap ekuitas BNBR akan mengalami penurunan dari sebelumnya 1,61x menjadi 1,00x. 

“Rasio liabilitas terhadap total aset perseroan juga akan mengalami penurunan dari sebelumnya 0,62x menjadi 0,50x,” kata Roy.

Roy menjelaskan, aksi korporasi berupa private placement ini merupakan tahap akhir dalam rangkaian penyelesaian proses restrukturisasi utang BNBR yang telah dijalankan sejak 2016. 

Setelah sekian tahun proses restrukturisasi berlangsung, disusul dengan aksi korporasi kuasi reorganisasi yang telah efektif pada 22 Agustus 2024 lalu BNBR telah menghapuskan saldo defisit senilai Rp 19,5 triliun per 31 Desember 2023 berubah  menjadi positif saldo laba ditahan Rp 636,2 miliar per 30 September 2024. 

Selanjutnya: Kinerja Industri Dalam Negeri Naik Karena Permintaan Domestik

Menarik Dibaca: 7 Daftar Ikan Air Tawar yang Paling Sering Dikonsumsi Orang Indonesia dari Nila-Bawal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati