Bakrie & Brothers (BNBR) yakin pipa trans Kalimantan bisa terwujud



KONTAN.CO.ID -SAMARINDA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) optimistis proyek pipa gas Trans Kalimantan bisa segera terwujud. Pasalnya, pipa gas yang membentang dari Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) ke Takisung, Kalimantan Selatan (Kalsel) ini dibutuhkan dan akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di Kalimantan. Direktur Utama Bakrie & Brothers Bobby Gafur Umar menyebut kebutuhan gas di Kalimantan cukup besar dan akan terus meningkat beberapa tahun kedepan. "Kebutuhannya sudah diatas 300 Million standard cubic feet per day (MMSCFD), untuk Kaltim sepuluh tahun ke depan bisa 212,2 MMSCFD sedangkan Kalsel 136,6 MMSCFD," kata dia di sela - sela Focus Group Disscusion (FGD) Prospek Pengembangan dan Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi di Kalimantan yang digelar di Samarinda, Kaltim, Rabu (19/12). Oleh karena itu Bobby menegaskan bahwa proyek pipa gas Trans Kalimantan akan dibangun khusus untuk memenuhi kebutuhan gas di Kalimantan."Tolong dicatat ini pipa gas Trans Kalimantan, untuk kebutuhan Kalimantan, bukan untuk dibawa ke Jawa," kata dia. Sebagai informasi proyek pipa gas Trans Kalimantan merupakan proyek pengganti dari pipa gas Kalimantan-Jawa (Kalija) II yang membentang dari Bontang hingga Semarang, Jawa Tengah (Jateng) melewati bawah laut. Pemerintah sendiri telah menyerahkan Proyek Kalija II ini kepada Bakrie & Brothers sebagai pemenang lelang pada tahun 2006 lalu. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) telah menetapkan Bakrie sebagai pemenang lelang ruas transmisi Kalija 2 sepanjang 1.155 km. Namun pembangunan ruas pipa Kalija I baru dimulai pada tahun 2012, karena BNBR baru mendapatkan pasokan gas dari lapangan Kepodang. Sementara pipa gas Kalija 2 belum dikerjakan atau mangkrak. Kendala utama dari proyek ini adalah faktor keekonomian atau tidak adanya calon pengguna pasti di Jawa. Selain itu, adanya penolakan dari pemerintah daerah semakin membuat proyek pipa gas Kalija II berhenti tanpa ada kejelasan yang jelas hingga muncul gagasan pipa gas Trans Kalimantan. Namun, tidak menutup kemungkinan pipa gas Trans Kalimantan juga akan digunakan untuk menyalurkan gas dari Bontang, Kaltim ke Jawa menggunakan kapal jika nantinya ada pasokan berlebih. Tetapi kembali lagi Bobby menegaskan bahwa gas yang disalurkan lewat pipa gas Trans Kalimantan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan di Kalimantan. Disebutkan pula bahwa tidak menutup kemungkinan pipa gas Trans Kalimantan akan diperpanjang ke wilayah lain di Kalimantan. Bobby mengatakan seharusnya proyek ini dimasukkan ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Sikap kami masih sama tetap berkomitmen untuk membangun proyek ini untuk membantu pemerintah memenuhi kebutuhan energi sesuai Rencana Induk Infrastruktur Gas Bumi Nasional (RIIGBN) tahun 2016-2030 dan Neraca Gas Bumi Indonesia 2018-2028," kata dia. Bobby menjelaskan saat ini pihaknya telah melakukan sejumlah langkah dan kegiatan persiapan untuk pembangunan pipa gas Trans Kalimantan. Antara lain survei dan kajian pendataan pengguna bahan bakar minyak (BBM) dan gas di Kaltim dan Kalsel, pemetaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan ladang gas di Kaltim, hingga sosialisasi ke Pemerintah Provinsi Kaltim dan Kalsel. Selain itu anak usaha tertua dari Bakrie Group ini juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat yang dalam hal ini adalah Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM), BPH Migas, dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu (SKK) Migas. "Kami bahkan telah melakukan dan menginisiasi perencanaan proyek, feasibility study atau studi kelayakan," kata Bobby.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Azis Husaini