JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk terus melakukan restrukturisasi utang. Maklum, hingga kuartal III-2016, perusahaan dengan kode emiten BNBR ini masih mengalami defisiensi ekuitas yakni minus Rp 3,10 triliun. Meski demikian defisiensi ekuitas tersebut membaik jika dibandingkan dengan ekuitas secara full year di tahun 2015 yang minus Rp 3,94 triliun. Saat ini, BNBR masih memiliki sisa utang Rp 8 triliun atau turun dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2015 yang mencapai Rp 9 triliun. Perusahaan induk Grup Bakrie ini melakukan restrukturisasi utang dengan cara menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) tahun ini. "Restrukturisasi utang tahap pertama sukses dengan nilai sebesar Rp 1 triliun," kata Bobby Gafur Umar, Direktur Utama BNBR, Jumat (25/11).
Bakrie & Brothers terus berupaya memangkas utang
JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk terus melakukan restrukturisasi utang. Maklum, hingga kuartal III-2016, perusahaan dengan kode emiten BNBR ini masih mengalami defisiensi ekuitas yakni minus Rp 3,10 triliun. Meski demikian defisiensi ekuitas tersebut membaik jika dibandingkan dengan ekuitas secara full year di tahun 2015 yang minus Rp 3,94 triliun. Saat ini, BNBR masih memiliki sisa utang Rp 8 triliun atau turun dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2015 yang mencapai Rp 9 triliun. Perusahaan induk Grup Bakrie ini melakukan restrukturisasi utang dengan cara menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) tahun ini. "Restrukturisasi utang tahap pertama sukses dengan nilai sebesar Rp 1 triliun," kata Bobby Gafur Umar, Direktur Utama BNBR, Jumat (25/11).