Bakrie Global Ventura memiliki 6,87% saham BTEL



JAKARTA. Kepemilikan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) tidak jatuh kemana-mana. Bakrie Global Ventura, perusahaan terafiliasi BTEL, menyerap seluruh non-HMETD tersebut.

Pengelola BTEL, Jumat (31/8), menyebutkan, transaksi tunai hasil penerbitan non-HMETD senilai Rp 557 miliar telah rampung. Bakrie Global menjadi pembeli utama sehingga kendaraan investasi Grup Bakrie ini mendekap 6,87% saham BTEL. Sebelum transaksi, Bakrie Global memiliki 1,95% saham BTEL.

Bakrie Global Ventura menyerap non-HMETD BTEL dalam dua tahap. Pertama, pada 22 Juni 2012 menyerap 566,03 juta seharga Rp 265 per saham. Nilai itu setara Rp 150 miliar. Di tahap kedua, BTEL merilis 1,54 miliar saham di harga 265 per saham. Dari transaksi yang dirampungkan akhir pekan lalu itu, BTEL meraup Rp 407 miliar.


Aksi korporasi ini juga kelanjutan dari perkongsian antara Grup Bakrie dan Grup Sampoerna, melalui anak usaha PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia. BTEL menerbitkan 2,85 miliar saham atau 10% saham non-HMETD. Sebagian diserap Sampoerna melalui skema share-swap.

Dengan dana non-HMETD, BTEL membayar sebagian utang obligasi, yakni Rp 250 miliar dan bunga Rp 19,3 miliar. "Sisanya Rp 400 miliar akan disetor oleh kreditur saat jatuh tempo," ujar Direktur Keuangan BTEL, Jastiro Abi, Minggu (2/9).

Kreditur itu adalah Credit Suisse. Beberapa waktu lalu BTEL meraih pinjaman US$ 50 juta demi melunasi utang obligasi senilai total Rp 650 miliar. Harga saham BTEL, Jumat, meningkat 2,86% menjadi Rp 144 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro