JAKARTA. Setelah sempat membantah berulang kali, akhirnya Grup Bakrie melalui induk usahanya PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengaku sedang berupaya melunasi sebagian utangnya. Caranya, mereka hendak menjual sebagian kepemilikan saham di berbagai anak usaha.Meski begitu, raksasa bisnis ini masih tetap akan menjadi pengendali di enam anak usahanya. "Penjualan ini akan kami gunakan untuk membayar utang yang dijaminkan dengan saham hingga US$ 1,2 miliar," kata Direktur Bakrie & Brothers Ari Saptari Hudaya dalam konfrensi pers di Jakarta, kemarin (12/10). Aset yang menjadi jaminan emiten bersandi BNBR ini berupa kepemilikan saham di berbagai anak usaha dengan total nilai kapitalisasi sebesar US$ 6 miliar atau sekitar Rp 58,8 triliun.Presiden Direktur BNBR Nalinkant Ratod mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali menambah nilai jaminan itu dengan dana tunai. "Kapan perlu ada top up kami kasih terus, karena kalau tidak kami default (gagal bayar utang)," imbuhnya. Sayang, dia tidak bersedia menyebutkan duit yang sudah dikucurkan untuk menambah jaminan utang itu.
Bakrie Jual Anak Usaha Untuk Bayar Utang
JAKARTA. Setelah sempat membantah berulang kali, akhirnya Grup Bakrie melalui induk usahanya PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengaku sedang berupaya melunasi sebagian utangnya. Caranya, mereka hendak menjual sebagian kepemilikan saham di berbagai anak usaha.Meski begitu, raksasa bisnis ini masih tetap akan menjadi pengendali di enam anak usahanya. "Penjualan ini akan kami gunakan untuk membayar utang yang dijaminkan dengan saham hingga US$ 1,2 miliar," kata Direktur Bakrie & Brothers Ari Saptari Hudaya dalam konfrensi pers di Jakarta, kemarin (12/10). Aset yang menjadi jaminan emiten bersandi BNBR ini berupa kepemilikan saham di berbagai anak usaha dengan total nilai kapitalisasi sebesar US$ 6 miliar atau sekitar Rp 58,8 triliun.Presiden Direktur BNBR Nalinkant Ratod mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali menambah nilai jaminan itu dengan dana tunai. "Kapan perlu ada top up kami kasih terus, karena kalau tidak kami default (gagal bayar utang)," imbuhnya. Sayang, dia tidak bersedia menyebutkan duit yang sudah dikucurkan untuk menambah jaminan utang itu.