Bakrie Jual Anak Usaha Untuk Bayar Utang



JAKARTA. Setelah sempat membantah berulang kali, akhirnya Grup Bakrie melalui induk usahanya PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengaku sedang berupaya melunasi sebagian utangnya. Caranya, mereka hendak menjual sebagian kepemilikan saham di berbagai anak usaha.

Meski begitu, raksasa bisnis ini masih tetap akan menjadi pengendali di enam anak usahanya. "Penjualan ini akan kami gunakan untuk membayar utang yang dijaminkan dengan saham hingga US$ 1,2 miliar," kata Direktur Bakrie & Brothers Ari Saptari Hudaya dalam konfrensi pers di Jakarta, kemarin (12/10). Aset yang menjadi jaminan emiten bersandi BNBR ini berupa kepemilikan saham di berbagai anak usaha dengan total nilai kapitalisasi sebesar US$ 6 miliar atau sekitar Rp 58,8 triliun.

Presiden Direktur BNBR Nalinkant Ratod mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali menambah nilai jaminan itu dengan dana tunai. "Kapan perlu ada top up kami kasih terus, karena kalau tidak kami default (gagal bayar utang)," imbuhnya. Sayang, dia tidak bersedia menyebutkan duit yang sudah dikucurkan untuk menambah jaminan utang itu.


Berdasarkan laporan keuangan semester satu 2008 BNBR, perusahaan ini telah menjaminkan kepemilikan sahamnya di empat anak usaha untuk mendapatkan pinjaman senilai US$ 1,09 miliar dari Odickson Finance, US$ 150 juta dari ICICI, dan US$ 150 juta dari J.P. Morgan, serta Rp 400 miliar dari beberapa kreditur lokal. Demi mendapatkan pinjaman tersebut, BNBR menjaminkan sekitar 5,12 miliar saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), lalu 4,46 miliar saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), sekitar 3,8 miliar saham PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), dan sebanyak 50,31 juta saham PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP). "Kami sudah melunasi sekitar US$ 200 juta dari total utang itu," kata Direktur Keuangan BNBR Yuanita Rohali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie