JAKARTA. Perseteruan Nathaniel Rothschild (Nat) dengan Grup Bakrie berlanjut. Rothschild telah melemparkan tuduhan bahwa ada kejanggalan dalam penyusutan kepemilikan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Namun Grup Bakrie menangkis semua tuduhan itu.Juru Bicara Grup Bakrie, Christoper Fong (Chris Fong) menepis tudingan Nat Rothschild yang menyebut BUMI telah menjual kepemilikan saham mereka di BRMS kepada keluarga Long Haul Indonesia. Chris Fong juga membantah bahwa keluarga Bakrie telah menyalahgunakan dana penawaran umum perdana (IPO) dan pinjaman konstruksi BRMS.Menurut dia, semua tuduhan Nat Rothschild adalah tuduhan palsu yang didasarkan atas dokumen ilegal dan sudah dipalsukan. "Nat seharusnya menjawab dari mana ia mendapatkan dokumen-dokumen itu. Apalagi, kasus ini (pembobolan data) sudah dilaporkan ke aparat kepolisian Indonesia dan Inggris," ujar Chris Fong dalam pesan singkatnya ke KONTAN, Sabtu (2/3).Sebelumnya, dalam wawancara khusus dengan KONTAN, Kamis (28/2), Nat Rotschild menyatakan telah memiliki dokumen dari whistleblower. Dokumen itu menguak bahwa BUMI sudah menjual saham BRMS kepada Long Haul, sebagai entitas afiliasi Grop Bakrie. Nat juga menuduh Samin Tan, sebagai Direktur Utama BRMS kala itu, membiarkan keluarga Bakrie menggelapkan dana IPO BRMS sebesar US$ 110 juta serta dana pinjaman konstruksi. Padahal dana itu seharusnya digunakan untuk keperluan konstruksi tambang seng bawah tanah di wilayah Sumatra Utara dan Nangroe Aceh Darussalam (NAD).Sekretaris Perusahan BUMI Dileep Srivastava enggan mengomentari tuduhan Nat Rothschild tersebut. "Kami tidak mengomentari rumor, khususnya yang berasal dari misi (Nat) untuk terus menerus menyebarkan rumor tak berdasar tentang perusahaan tetapi gagal mendapatkan dukungan,” tutur Dilleep.Menurut Dileep, laporan keuangan BUMI sangat terbuka dan bisa diakses investor publik. Data kepemilikan saham BUMI di BRMS juga sangat jelas, yakni sebagai pengendali dengan porsi 87% saham. "Posisi kami tidak berubah, jadi jangan berspekulasi," tegas Dileep.Chris menambahkan, Nat Rothschild berusaha melemahkan Grup Bakrie sehingga dia bisa mengendalikan aset-aset tambang di Indonesia. "Nat gagal di London dan berusaha membuat masalah di Indonesia. Bakrie tidak lemah, ini yang tidak disadari Nat dari awal," kata Chris.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bakrie menepis semua tudingan Rothschild
JAKARTA. Perseteruan Nathaniel Rothschild (Nat) dengan Grup Bakrie berlanjut. Rothschild telah melemparkan tuduhan bahwa ada kejanggalan dalam penyusutan kepemilikan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Namun Grup Bakrie menangkis semua tuduhan itu.Juru Bicara Grup Bakrie, Christoper Fong (Chris Fong) menepis tudingan Nat Rothschild yang menyebut BUMI telah menjual kepemilikan saham mereka di BRMS kepada keluarga Long Haul Indonesia. Chris Fong juga membantah bahwa keluarga Bakrie telah menyalahgunakan dana penawaran umum perdana (IPO) dan pinjaman konstruksi BRMS.Menurut dia, semua tuduhan Nat Rothschild adalah tuduhan palsu yang didasarkan atas dokumen ilegal dan sudah dipalsukan. "Nat seharusnya menjawab dari mana ia mendapatkan dokumen-dokumen itu. Apalagi, kasus ini (pembobolan data) sudah dilaporkan ke aparat kepolisian Indonesia dan Inggris," ujar Chris Fong dalam pesan singkatnya ke KONTAN, Sabtu (2/3).Sebelumnya, dalam wawancara khusus dengan KONTAN, Kamis (28/2), Nat Rotschild menyatakan telah memiliki dokumen dari whistleblower. Dokumen itu menguak bahwa BUMI sudah menjual saham BRMS kepada Long Haul, sebagai entitas afiliasi Grop Bakrie. Nat juga menuduh Samin Tan, sebagai Direktur Utama BRMS kala itu, membiarkan keluarga Bakrie menggelapkan dana IPO BRMS sebesar US$ 110 juta serta dana pinjaman konstruksi. Padahal dana itu seharusnya digunakan untuk keperluan konstruksi tambang seng bawah tanah di wilayah Sumatra Utara dan Nangroe Aceh Darussalam (NAD).Sekretaris Perusahan BUMI Dileep Srivastava enggan mengomentari tuduhan Nat Rothschild tersebut. "Kami tidak mengomentari rumor, khususnya yang berasal dari misi (Nat) untuk terus menerus menyebarkan rumor tak berdasar tentang perusahaan tetapi gagal mendapatkan dukungan,” tutur Dilleep.Menurut Dileep, laporan keuangan BUMI sangat terbuka dan bisa diakses investor publik. Data kepemilikan saham BUMI di BRMS juga sangat jelas, yakni sebagai pengendali dengan porsi 87% saham. "Posisi kami tidak berubah, jadi jangan berspekulasi," tegas Dileep.Chris menambahkan, Nat Rothschild berusaha melemahkan Grup Bakrie sehingga dia bisa mengendalikan aset-aset tambang di Indonesia. "Nat gagal di London dan berusaha membuat masalah di Indonesia. Bakrie tidak lemah, ini yang tidak disadari Nat dari awal," kata Chris.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News