KONTAN.CO.ID - Perusahaan perkebunan milik Grup Bakrie, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, mencatat penjualan bersih sebesar Rp 743 miliar sepanjang semester I-2017. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penjualan emiten dengan kode UNSP ini turun 3,5% dari Rp 770 miliar di periode sama tahun lalu. Meski begitu, laba kotor (bruto) UNSP semester kemarin meningkat menjadi Rp 350 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 161 miliar. Andi W Setianto, Direktur & Investor Relations Bakrie Sumatera Plantation mengungkapkan, sepanjang enam bulan pertama tahun ini penjualan kelapa sawit dan karet yang menjadi andalan perusahaan memang sedikit dikurangi. Alhasil, beban pokok penjualan pun berkurang sehingga laba kotor melonjak tajam. Dia menyatakan, perusahaan ini sengaja mengurangi penjualan kelapa sawit dan karet pada tahun ini untuk menjaga kualitas dan profitabilitas. "Kami juga membeli tandan buah segar (TBS) milik petani yang tidak memiliki Pabrik Kelapa Sawit (PKS) untuk diproses dan dijual sebagai minyak sawit (CPO)," tutur Andi, Selasa (22/8).
Bakrie Plantations kurangi penjualan sawit
KONTAN.CO.ID - Perusahaan perkebunan milik Grup Bakrie, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, mencatat penjualan bersih sebesar Rp 743 miliar sepanjang semester I-2017. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penjualan emiten dengan kode UNSP ini turun 3,5% dari Rp 770 miliar di periode sama tahun lalu. Meski begitu, laba kotor (bruto) UNSP semester kemarin meningkat menjadi Rp 350 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 161 miliar. Andi W Setianto, Direktur & Investor Relations Bakrie Sumatera Plantation mengungkapkan, sepanjang enam bulan pertama tahun ini penjualan kelapa sawit dan karet yang menjadi andalan perusahaan memang sedikit dikurangi. Alhasil, beban pokok penjualan pun berkurang sehingga laba kotor melonjak tajam. Dia menyatakan, perusahaan ini sengaja mengurangi penjualan kelapa sawit dan karet pada tahun ini untuk menjaga kualitas dan profitabilitas. "Kami juga membeli tandan buah segar (TBS) milik petani yang tidak memiliki Pabrik Kelapa Sawit (PKS) untuk diproses dan dijual sebagai minyak sawit (CPO)," tutur Andi, Selasa (22/8).