JAKARTA. PT Bakrie Power akhirnya resmi menjual 95% saham Pembangkit Listrik Tenaga Geotermal (PLTP) Sokoria berkapasitas 30 megawatt (MW) ke KS Orka Renewables Pte Ltd. Harapannya proyek yang sudah dirancang sejak tahun 2009 lalu itu bisa jalan dan beroperasi tahun 2018 nanti. Adapun total penjualan 95% saham itu sebesar US$ 947.368. Ali Herman Ibrahim, Presiden Direktur PT Bakrie Power, mengatakan, kendati kepemilikan saham KS Orka sangat besar, pihaknya masih memiliki share pada PLTP Sokoria. Tidak terlalu penting apakah nantinya Bakrie akan menjadi operator atau pemegang saham mayoritas, sebab dengan adanya dana ini pembangunan PLTP Sokoria bisa segera dimulai. Saat ini, sudah ada penunjukan pihak pelaksana driliing dan bor untuk keperluan eksplorasi yang ditargetkan akan berjalan tiga bulan ke depan. Menurut Ali, KS Orka membeli saham, cukup banyak, tapi Bakrie masih ada. "Itu sekali lagi, senilai dari investasi, jadi saya tidak mau membicarakan apa 90% atau 80% sama saja, mau hanya 40% atau 50%, kalau dia bantu dengan serius kami harus terbuka, itu isu yang kami harus sampaikan, karena itu yang penting," terangnya kepada KONTAN, Minggu (4/12).
Bakrie Power jual 95% PLTP Sokoria
JAKARTA. PT Bakrie Power akhirnya resmi menjual 95% saham Pembangkit Listrik Tenaga Geotermal (PLTP) Sokoria berkapasitas 30 megawatt (MW) ke KS Orka Renewables Pte Ltd. Harapannya proyek yang sudah dirancang sejak tahun 2009 lalu itu bisa jalan dan beroperasi tahun 2018 nanti. Adapun total penjualan 95% saham itu sebesar US$ 947.368. Ali Herman Ibrahim, Presiden Direktur PT Bakrie Power, mengatakan, kendati kepemilikan saham KS Orka sangat besar, pihaknya masih memiliki share pada PLTP Sokoria. Tidak terlalu penting apakah nantinya Bakrie akan menjadi operator atau pemegang saham mayoritas, sebab dengan adanya dana ini pembangunan PLTP Sokoria bisa segera dimulai. Saat ini, sudah ada penunjukan pihak pelaksana driliing dan bor untuk keperluan eksplorasi yang ditargetkan akan berjalan tiga bulan ke depan. Menurut Ali, KS Orka membeli saham, cukup banyak, tapi Bakrie masih ada. "Itu sekali lagi, senilai dari investasi, jadi saya tidak mau membicarakan apa 90% atau 80% sama saja, mau hanya 40% atau 50%, kalau dia bantu dengan serius kami harus terbuka, itu isu yang kami harus sampaikan, karena itu yang penting," terangnya kepada KONTAN, Minggu (4/12).