JAKARTA. Manajemen PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) masih melakukan pembicaraan dengan para kreditur obligasi untuk melakukan re-profiling utang. Pada Mei 2014 nanti, perusahaan telekomunikasi milik Grup Bakrie ini harus membayar kembali cicilan bunga berdenominasi dollar AS yang dimiliki. "Kami belum bisa bicara sekarang, karena terikat NDA (non disclosure agreement)," ujar Jastiro Abi, Direktur Utama BTEL, Jumat (11/4). BTEL menanggung beban utang berupa wesel senior dengan total nilai US$ 380 juta. Surat utang itu memiliki bunga 11,5% per tahun. Cicilan bunga dari surat utang yang jatuh tempo 7 Mei 2015 ini harus dibayar dua kali setahun. Yaitu, setiap tanggal 7 Mei dan 7 November.
Bakrie Telecom minta keringanan dari kreditur
JAKARTA. Manajemen PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) masih melakukan pembicaraan dengan para kreditur obligasi untuk melakukan re-profiling utang. Pada Mei 2014 nanti, perusahaan telekomunikasi milik Grup Bakrie ini harus membayar kembali cicilan bunga berdenominasi dollar AS yang dimiliki. "Kami belum bisa bicara sekarang, karena terikat NDA (non disclosure agreement)," ujar Jastiro Abi, Direktur Utama BTEL, Jumat (11/4). BTEL menanggung beban utang berupa wesel senior dengan total nilai US$ 380 juta. Surat utang itu memiliki bunga 11,5% per tahun. Cicilan bunga dari surat utang yang jatuh tempo 7 Mei 2015 ini harus dibayar dua kali setahun. Yaitu, setiap tanggal 7 Mei dan 7 November.