KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Direktur PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) Ambrono Janurianto mengatakan tahun 2019 perusahaannya membutuhkan modal atau capital expenditure sebesar kurang lebih Rp 300 miliar. Nantinya sebagian dana tersebjut berasal dari pinjaman. Ia mengatakan, dari sekian banyak rencana proyek ELTY, tahun depan, pihaknya akan menggunakan setengah dari modal tersebut untuk pengembangan proyek di Bogor dan Sidoarjo. “Yang akan kita dahulukan untuk menghasilkan uang masuk itu ada dua. Satu di Bogor dan satu di Sidoarjo. Hampir setengah dari modal untuk dua proyek ini,” kata Ambrono, Senin (19/11). Ia mengatakan proyek di Bogor membutuhkan dana Rp40 miliar dan di Sidoarjo sebesar Rp 80 miliar. Ambrono tidak mengatakan secara spesifik proyek di Bogor yang mana yang membutuhkan dana Rp40 miliar tersebut. Akan tetapi, berdasarkan pemaparan Direktur ELTY Agus Jayadi Alwie dalam Public Expose Tahunan PT Bakrieland Development Tbk, Senin (19/11) di Jakarta, proyek di Bogor yang rencananya akan dikembangkan meliputi tiga perumahan. Pertama, tahap I pengembangan perumahan Nirwana Hills seluas 85 ha, meliputi lebih dari 1.000 unit rumah segmen menengah hingga menengah atas, area komersial, taman burung, club house, dan area terbuka hijau. Kedua, perumahan Fusion 2 di atas tanah 12 hektare dengan total 300 unit rumah. Ketiga, tahap I perumahan Bumi Tirta Pakuan yang ditaksir mencapai luas 7,5 hektar dari total luas 15 hektar. Selain itu, ELTY juga berencana mengembangkan kembali Junglefest di Bogor di atas lahan 7 hektar. Beralih ke Sidoarjo, Jawa Timur, ELTY akan melanjutkan pengembangan Kahuripan Nirwana ke tahap kedua seluas 35 ha. Fokus di awal pengembangan adalah perumahan untuk kelas menengah hingga menengah atas, area pertokoan, serta kavling komersial. Kemudian, Ambrono mengatakan, sisa dari modal 2019 rencananya akan digunakan untuk persiapan pengembangan Rasuna Park di Jakarta. Proyek ini adalah pengembangan kembali Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB) dan Plaza Festival. “Kalau tidak ada halangan, groundbreaking bulan Agustus tapi tidak akan menghasilkan apa-apa. Tahun pertama cuma filling doang. Jumlah uang untuk kick-start itu sekitar Rp 40-50 miliar,” kata Ambrono. Menurutnya, sisa modal yang berjumlah Rp 130 miliar itu akan dialokasikan untuk proyek pengembangan di Lampung dan beberapa pembangunan hotel. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bakrieland Development (ELTY) butuh dana belanja modal Rp 300 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Direktur PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) Ambrono Janurianto mengatakan tahun 2019 perusahaannya membutuhkan modal atau capital expenditure sebesar kurang lebih Rp 300 miliar. Nantinya sebagian dana tersebjut berasal dari pinjaman. Ia mengatakan, dari sekian banyak rencana proyek ELTY, tahun depan, pihaknya akan menggunakan setengah dari modal tersebut untuk pengembangan proyek di Bogor dan Sidoarjo. “Yang akan kita dahulukan untuk menghasilkan uang masuk itu ada dua. Satu di Bogor dan satu di Sidoarjo. Hampir setengah dari modal untuk dua proyek ini,” kata Ambrono, Senin (19/11). Ia mengatakan proyek di Bogor membutuhkan dana Rp40 miliar dan di Sidoarjo sebesar Rp 80 miliar. Ambrono tidak mengatakan secara spesifik proyek di Bogor yang mana yang membutuhkan dana Rp40 miliar tersebut. Akan tetapi, berdasarkan pemaparan Direktur ELTY Agus Jayadi Alwie dalam Public Expose Tahunan PT Bakrieland Development Tbk, Senin (19/11) di Jakarta, proyek di Bogor yang rencananya akan dikembangkan meliputi tiga perumahan. Pertama, tahap I pengembangan perumahan Nirwana Hills seluas 85 ha, meliputi lebih dari 1.000 unit rumah segmen menengah hingga menengah atas, area komersial, taman burung, club house, dan area terbuka hijau. Kedua, perumahan Fusion 2 di atas tanah 12 hektare dengan total 300 unit rumah. Ketiga, tahap I perumahan Bumi Tirta Pakuan yang ditaksir mencapai luas 7,5 hektar dari total luas 15 hektar. Selain itu, ELTY juga berencana mengembangkan kembali Junglefest di Bogor di atas lahan 7 hektar. Beralih ke Sidoarjo, Jawa Timur, ELTY akan melanjutkan pengembangan Kahuripan Nirwana ke tahap kedua seluas 35 ha. Fokus di awal pengembangan adalah perumahan untuk kelas menengah hingga menengah atas, area pertokoan, serta kavling komersial. Kemudian, Ambrono mengatakan, sisa dari modal 2019 rencananya akan digunakan untuk persiapan pengembangan Rasuna Park di Jakarta. Proyek ini adalah pengembangan kembali Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB) dan Plaza Festival. “Kalau tidak ada halangan, groundbreaking bulan Agustus tapi tidak akan menghasilkan apa-apa. Tahun pertama cuma filling doang. Jumlah uang untuk kick-start itu sekitar Rp 40-50 miliar,” kata Ambrono. Menurutnya, sisa modal yang berjumlah Rp 130 miliar itu akan dialokasikan untuk proyek pengembangan di Lampung dan beberapa pembangunan hotel. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News