KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) kembali dapat teguran dari investor yang tergabung dalam forum investor penolak reverse stock ELTY (Forty). Pada gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kedua, emiten dapat kartu merah dari investor. Aksi tersebut merupakan wujud penolakan investor terhadap dua agenda awal RUPST Kedua Rabu (11/7). Agenda pertama, meminta persetujuan kepada pemegang saham terkait hasil laporan pertanggungjawaban direksi untuk kinerja perusahaan sepanjang 2017. Kedua, persetujuan dan pengesahan laba rugi Bakrieland untuk tahun buku 2017. Usai beradu argumen lebih dari dua jam, emiten melakukan pemungutan suara untuk meminta persetujuan investor terkait dua agenda tersebut. Namun, yang terjadi malah investor beramai-ramai mengangkat kertas karton berwarna merah tanda tak setuju.
Salah seorang anggota Forty Deni mengatakan, RUPST Kedua berjalan normatif. Namun, investor proaktif untuk mempertanyakan agenda emiten ke depan untuk melakukan reverse stock. "Reverse stock itu pesannya ada dua, pertama permintaan kreditor yang baru memberikan dananya Rp 100 miliar. Kedua adanya trading range, di mana seorang Direktur Utama tidak boleh mempengaruhi opini," ujar Deni. Selain itu, investor juga mempertanyakan pengesahan laporan keuangan 2017, di mana ada piutang lain-lain sebesar Rp 1,5 triliun. Yang mana, jika piutang tersebut dicairkan, maka permintaan reverse stock dari PT Geo Link Indonesia tidak perlu dikabulkan. "Saya mempertanyakan, Rp 1,5 triliun piutang lain-lain yang sudah berjalan empat tahun, kenapa kolektibilitasnya rendah," jelasnya. Sementara itu, akuntan yang bertugas untuk memberikan catatan, seharusnya membuat disclosure atau laporan keuangan yang menginformasikan dan menjelaskan hasil aktifitas usaha emiten tersebut. Sehingga hal-hal tersebut yang menjadi pertanyaan para investor dan pada akhirnya mengeluarkan kartu merah kepada manajemen.