Bakrieland Ramaikan Pasar Kondotel di Bali



JAKARTA. Daya tarik Bali membuat Bakrieland tergiur. Tidak lama lagi, anak usaha dari PT Bakrie & Brothers Tbk itu bakal meramaikan pasar kondominium hotel (kondotel) di Bali. Sebab, proyek kondotel mereka Pullman Bali Legian Nirwana di Pantai Kuta hampir rampung.

Chief Marketing Officer (CM) Andre Rizki Makalam memastikan, pasokan kondotel di Bali itu akan siap pada Juli mendatang. “Saat ini prosesnya tinggal penyempurnaan saja. Sebab sudah sekitar 95 % rampung,” katanya.Kondotel di atas lahan 2.400 meter persegi itu memiliki lima sayap. Masing-masing sayapnya itu memiliki sekitar 80 sampai 100 unit kamar. Dengan demikian, total unitnya sekitar 360 unit. “Sudah sekitar 180 unit laku terjual. Sedangkan 80 unit lagi akan dijual paling lambat akhir tahun ini,” tandasnya.

Adapun harga kondotel yang ditawarkan itu mulai dari Rp 1,4 miliar sampai Rp 5,5 miliar. “Sekitar 95 % pembelinya adalah lokal, dan 5 % adalah pembeli asing melalui tangan ketiga,” tandasnya.


Sementara, sekitar 100 unit lagi bakal dikelola langsung oleh Bakrieland untuk kamar hotel. Keseratus kamar itu tersebar di setiap sayap dan tidak mengumpul di dalam satu sayap saja. Mereka bakal menerapkan tarif sewa sekitar US $ 100 per malam.

Sebenarnya Pullman Bali Legian ini adalah perubahan nama dari Grand Mercure Suite Hotel. Namun, sejak Desember 2008, Bakrieland dan operator hotel mereka Accor sepakat untuk menaikkan grade hotel itu dari bintang empat menjadi bintang lima.

Mereka pun mengubah konsep hotel menjadi kondotel. Kamarnya pun bertambah dari 300 unit menjadi 360 unit. “Nilai investasinya juga membengkak dari Rp 240 miliar menjadi Rp 270 miliar,” ujarnya.

Yang membedakan kondotel Pullman dengan yang lainnya adalah pada sistem jual unit kondotelnya. Jika di Pullman, Bakrieland menerapkan sistem strata title di atas Hak Guna Bangunan (HGB). Sementara, kondotel yang lainnya itu dengan sistem sewa selama 90 tahun. “Sudah begitu return investasinya sekitar 6% per tahun,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie