Bakteri Pemakan Daging Langka Menewaskan 8 Orang di Amerika, Ini Informasinya



BAKTERI PEMAKAN DAGING LANGKA - Lima orang di daerah Tampa, Florida, dinyatakan meninggal dunia akibat bakteri pemakan daging yang langka. Bakteri ini juga menjadi penyebab kematian baru-baru ini untuk tiga orang lainnya di Connecticut dan New York.

Melansir USA Today yang mengutip Departemen Kesehatan Florida, bakteri Vibrio vulnificus, yang dapat ditemukan dalam makanan laut mentah atau setengah matang, air asin, dan air payau, menyebabkan kematian dua orang sejak Januari di Hillsborough County, Tampa. 

Satu orang lainnya meninggal di masing-masing kabupaten Pasco, Polk, dan Sarasota di sekitarnya. Florida telah mencatat total 26 kasus serupa di seluruh negara bagian tahun ini.


Bakteri tersebut telah menyebabkan kematian baru-baru ini di wilayah Timur Laut, di mana Gubernur New York Kathy Hochul mengumumkan bahwa virus tersebut terdeteksi pada seseorang yang meninggal di Long Island.

“Meski jarang, bakteri vibrio sayangnya berhasil sampai ke wilayah ini dan bisa sangat berbahaya,” kata Hochul Rabu dalam sebuah pernyataan. 

Pejabat kesehatan New York masih menyelidiki bagaimana korban Long Island itu terinfeksi.

Baca Juga: 9 Makanan Penurun Gula Darah, Konsumsilah Jika Ada Tanda-Tanda Gula Darah Tinggi

Di Connecticut, tiga orang, berusia antara 60 dan 80 tahun, terinfeksi bakteri tersebut pada Juli, kata Departemen Kesehatan Masyarakat negara bagian itu. Dua dari pasien itu telah meninggal.

Bagaimana infeksi bakteri pemakan daging terjadi?

Salah satu pasien Connecticut melaporkan makan tiram mentah yang berasal dari luar negeri. Sementara dua lainnya dilaporkan terpapar garam atau air payau di Long Island Sound.

Air payau tercipta ketika air tawar dari sungai atau danau bertemu dengan air laut yang mengandung garam. 

Departemen kesehatan Florida memperingatkan orang untuk tidak masuk ke air payau yang hangat jika mereka memiliki luka atau goresan baru, karena bakteri dapat masuk ke tubuh melalui luka atau luka dan menyebabkan infeksi.

Departemen Kesehatan tidak mencantumkan penyebab infeksi dalam lima kasus 2023 dan pejabat tidak segera menanggapi permintaan komentar dari USA Today.

“Setiap kali Anda mengalami kerusakan pada kulit dan Anda berada di lingkungan laut maka secara teoritis Anda berisiko,” jelas Dr. Eric Shamas, seorang dokter pengobatan darurat di Bayfront Health St. Petersburg, mengatakan kepada WFLA News Channel 8 di Tampa.

Baca Juga: Inilah Gejala Gula Darah Tinggi yang Umum, Cek Standar Gula Darah Pria & Wanita

“Sangat penting untuk diingat bahwa infeksi parah ini sangat jarang terjadi,” tambah Shamas.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie