KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) menggelar Business Forum Palapa Ring Timur di Hotel Borobudur Jakarta, untuk mensosialisasikan layanan produk Palapa Ring Timur kepada penyelenggara jaringan telekomunikasi. Business Forum Palapa Ring Timur menyajikan potensi daerah di timur Indonesia untuk menarik para pelaku usaha melakukan investasi di wilayah tersebut. Business Forum Palapa Ring Timur ini memiliki tema ‘Menjawab Tantangan Pemerataan Internet di Wilayah Timur Indonesia’. “Kami ingin mengajak Bapak/Ibu sebagai penyelenggara telekomunikasi untuk bersama-sama mendukung upaya pemerataan konektivitas digital di wilayah timur khususnya, karena rendahnya penetrasi akses telekomunikasi di wilayah timur dengan memanfaatkan Palapa Ring Timur yang telah terbangun,” kata Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi Badan Usaha BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informasi Dhia Anugrah Febriansa dalam keterangannya, Jumat (7/7).
Dhia menjelaskan Palapa Ring adalah pelengkap jaringan
backbone nasional sebagai fasilitas bagi para penyelenggara telekomunikasi untuk menyediakan layanan ke pelosok negeri. Para penyelenggara jaringan telekomunikasi dapat memanfaatkan Palapa Ring Timur untuk menggali potensi besar yang ada di wilayah timur Indonesia, seperti pertanian, peternakan, manufaktur, pariwisata, logistik, pertambangan, hingga kehutanan.
Baca Juga: Sambut Usia 58 Tahun, Telkom Kembali Gelar Digiland 2023 Selain pemanfaatan Palapa Ring secara bisnis, Dhia menambahkan, para penyelenggara jaringan telekomunikasi bisa membuka peluang kerja sama dengan model Kerja Sama Pemanfaatan Aset (KSPA). Model kerja sama ini memungkinkan BAKTI dan mitra kerja sama untuk melakukan tukar manfaat atau penggabungan infrastruktur untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Secara detail, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengungkapkan isu yang ada di desa adalah logistik. “Pada saat akses digitalisasi semakin mudah, kita bisa mengetahui suatu daerah mengalami kelebihan suplai atau kelebihan permintaan, sehingga inflasi bisa lebih terkendali,” kata Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar-Lembaga Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Samsul Widodo. Selain itu, produk-produk yang ada pada daerah perdesaan juga bisa memiliki akses pemasaran yang lebih baik. Lemahnya akses pemasaran adalah salah satu poin dari isu pengembangan produk unggulan di perdesaan. Menurutnya, sebanyak 82,77% penduduk desa bekerja di sektor pertanian. BUMDes juga menekankan butuhnya penetrasi dari penyelenggara jasa internet karena mendorong tren positif pemanfaatan internet, terutama untuk anak muda. “Peluang bagi BUMdes untuk mempercepat kemajuan BUMDes serta menjadi fasilitas promosi potensi wisata desa dan penguatan kapasitas sumber daya manusia,” ujar Pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Duarato, Belu, Nusa Tenggara Timur Suri Lebo Eduardus. Menurut Suri, penyedia jasa internet di perdesaan masih terbatas. Padahal, kebutuhan internet bagi masyarakat di desa untuk mempromosikan produk daerah dan pemanfaatan bagi sektor pendidikan dan kesehatan terus meningkat. Terlebih, BAKTI juga selalu mendorong pemerataan penyediaan kebutuhan internet di desa melalui pola kerja sama tiga pihak dengan pihak swasta.
Baca Juga: Rilis Produk FMC Juli 2023, Telkom (TLKM) Incar 1 Juta Pelanggan Baru Salah satu wilayah di Papua pun sudah merasakan manfaat dari kehadiran Palapa Ring. Akses internet itu, ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon bisa mendorong kenaikan literasi digital bagi masyarakat. “Palapa Ring meningkatkan konektivitas akses digital di Papua karena masyarakat jadi memiliki akses internet yang semakin luas,” katanya. Dia berharap penyediaan sarana telekomunikasi oleh pihak swasta semakin masif karena kemudahan untuk berinvestasi di daerah. Kemitraan antara pemerintah daerah dan penyedia telekomunikasi yang semkin erat akan menciptaan sinergi dalam pengembangan infrastruktur dan pengembangan program sesuai kebutuhan suatu daerah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi