KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) agar produk yang dihasilkannya semakin kompetitif di pasar domestik maupun internasional. Faktor utama yang bisa mempengaruhi peningkatan daya saing produk IKM, antara lain standar kualitas produk, biaya produksi, dan waktu pengiriman produk. “Mengenai faktor tersebut, Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) Bandung telah melakukan kegiatan penelitian, pengembangan, dan rekayasa (litbangyasa) dalam lima tahun terakhir ini,” kata Ngakan Timur Antara, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) dalam keterangan resminya, Sabtu (7/4). Ngakan menyampaikan, hasil litbangyasa dari salah satu balai di bawah BPPI Kemperin tersebut, yakni membuat prototipe teknologi Computerized Numerical Control (CNC) Router dan 3D Printer yang dapat dimanfaatkan oleh IKM nasional. “Dengan pemanfaatan kedua teknologi ini, diharapkan bisa memangkas waktu dan biaya produksi sehingga daya saing produk IKM kita naik,” tutur Ngakan.
Balai Kemperin kembangkan teknologi industri 4.0 bagi pelaku IKM
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) agar produk yang dihasilkannya semakin kompetitif di pasar domestik maupun internasional. Faktor utama yang bisa mempengaruhi peningkatan daya saing produk IKM, antara lain standar kualitas produk, biaya produksi, dan waktu pengiriman produk. “Mengenai faktor tersebut, Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) Bandung telah melakukan kegiatan penelitian, pengembangan, dan rekayasa (litbangyasa) dalam lima tahun terakhir ini,” kata Ngakan Timur Antara, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) dalam keterangan resminya, Sabtu (7/4). Ngakan menyampaikan, hasil litbangyasa dari salah satu balai di bawah BPPI Kemperin tersebut, yakni membuat prototipe teknologi Computerized Numerical Control (CNC) Router dan 3D Printer yang dapat dimanfaatkan oleh IKM nasional. “Dengan pemanfaatan kedua teknologi ini, diharapkan bisa memangkas waktu dan biaya produksi sehingga daya saing produk IKM kita naik,” tutur Ngakan.