Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan Fasilitasi UMKM untuk Jajakan Dagangannya



KONTAN.CO.ID-MAKASSAR. Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan (BPKA Sulsel) akan menyiapkan tempat khusus di setiap stasiun bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ingin menjajakan produknya.

Kepala Seksi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana BPKA Sulsel, Rachmat Dalu mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah mendata sekitar 300 UMKM yang mengajukan untuk berjualan di setiap stasiun.

"Memang masyarakat yang mau berjualan itu banyak sekali. Di data kami itu kurang lebih 300 UMKM yang sudah masuk," ujar Rachmat kepada Tim Jelajah Ekonomi Infrastruktur Berkelanjutan KONTAN, Jumat (22/8).


Hanya saja sampai saat ini, para UMKM yang terdaftar tersebut belum bisa berjualan di setiap stasiun lantaran masih menunggu aturan atau pun regulasi.

"Kami masih menunggu aturan-aturan yang sampai saat ini kami juga masih berkoordinasi dengan KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) dan juga pusat untuk menanyakan hal itu sendiri," katanya.

Baca Juga: BPKA Sulsel Targetkan Pembelian Tiket KA Bisa Dilakukan Secara Online di 2025

Rachmat menyebut, nantinya setiap stasiun akan menampung sekitar 10 UMKM. Namun, ini akan bergantung dengan kapasitas stasiun itu sendiri.

"Legalitas dari UMKM itu harus kami lihat dulu. Perlu kehati-hatian juga untuk memilih ," terang Rachmat.

Apabila aturan dan legalitasnya sudah terpenuhi, pihaknya akan mengutamakan Stasiun Mandai, Maros dan Rammang-Rammang terlebih dahulu yang akan digunakan oleh para UMKM. Hal ini dikarenakan tiga stasiun tersebut memiliki penumpang yang cukup ramai.

"Ini yang memang pertama-tama untuk bisa diadakan dulu UMKM-nya, karena melihat animo masyarakat yang turun naik di stasiun (cukup banyak)," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat