JAKARTA. Tahun 2014 yang merupakan tahun kuda kayu sepertinya membawa hoki bagi Balai Pustaka. Mengapa tidak? sejak awal tahun ini, sejumlah proyek besar berhasil didapat dari BUMN ini. Padahal sejak 2004, perusahaan ini terus menanggung beban utang yang cukup besar. Maka tidak heran bila dalam periode sebelumnya, perusahaan ini tidak pernah membukukan pendapatan laba karena setiap laba yang diperoleh selalu habis untuk membayar utang dan bunganya. Utang pokok BP sendiri mencapai Rp 37 miliar dengan bunga dan denda mencapai Rp 124 miliar. "Ini yang akhirnya membuat kami mau jualan berapa pun keuntungannya digunakan untuk beban denda dan bunga, ini yang jadi tidak sehat. Akhir 2013, itu semua utang dibayar dan bunga kami lunasi ke bank dan kami juga meminta penghapusan bunga dan denda yang jumlahnya mencapai Rp 124 dihilangkan," kata Saiful. Pelunasan utang yang dilakukan BP saat itu dilakukan sesuai dengan arahan pemegang saham, yaitu dengan cara melakukan optimalisasi dan pelepasan aset yang tidak dipakai. Pengoptimalisasian aset perlu dilakukan agar nilai jual aset bisa lebih tinggi. Saat itu, BP bekerjasama dengan PT Wijaya Karya Tbk melakukan optimalisasi aset berupa gudang dan lahan seluas hampir 1 hektare di wilayah Bekasi.
Balai Pustaka berhasil terbebas dari lilitan utang
JAKARTA. Tahun 2014 yang merupakan tahun kuda kayu sepertinya membawa hoki bagi Balai Pustaka. Mengapa tidak? sejak awal tahun ini, sejumlah proyek besar berhasil didapat dari BUMN ini. Padahal sejak 2004, perusahaan ini terus menanggung beban utang yang cukup besar. Maka tidak heran bila dalam periode sebelumnya, perusahaan ini tidak pernah membukukan pendapatan laba karena setiap laba yang diperoleh selalu habis untuk membayar utang dan bunganya. Utang pokok BP sendiri mencapai Rp 37 miliar dengan bunga dan denda mencapai Rp 124 miliar. "Ini yang akhirnya membuat kami mau jualan berapa pun keuntungannya digunakan untuk beban denda dan bunga, ini yang jadi tidak sehat. Akhir 2013, itu semua utang dibayar dan bunga kami lunasi ke bank dan kami juga meminta penghapusan bunga dan denda yang jumlahnya mencapai Rp 124 dihilangkan," kata Saiful. Pelunasan utang yang dilakukan BP saat itu dilakukan sesuai dengan arahan pemegang saham, yaitu dengan cara melakukan optimalisasi dan pelepasan aset yang tidak dipakai. Pengoptimalisasian aset perlu dilakukan agar nilai jual aset bisa lebih tinggi. Saat itu, BP bekerjasama dengan PT Wijaya Karya Tbk melakukan optimalisasi aset berupa gudang dan lahan seluas hampir 1 hektare di wilayah Bekasi.