Balapan penjualan VW dan GM di China



BEIJING. Volkswagen AG (VW) dan General Motors Co (GM) beradu cepat memperebutkan pasar mobil  di China  tahun depan. Dua pabrikan otomotif dari Jerman dan Amerika Serikat (AS) tersebut berlomba meningkatkan omzet mereka di Negeri Panda, setelah penjualan Toyota Motor Corp tergerus akibat adanya sentimen anti-Jepang.

Menurut perhitungan perusahaan riset otomotif,  JSC Automotive Consulting, VW dan Audi menjadi sedan mewah yang sangat populer di kalangan birokrat China. Kepopuleran dua jenis sedan itu semakin meningkat, setelah ada sengketa teritori antara China dan Jepang, sehingga sentimen anti Jepang semakin meningkat dan menurunkan pamor Toyota.

Tahun depan, penjualan VW dan Audi di China diperkirakan bakal mencapai 2,7 juta unit, sedangkan GM akan terjual sekitar 2,65 juta unit. Pemicu penjualan VW adalah peluncuran model baru Santana, Golf, Skoda Octavia, dan Audi Q3. Sedangkan GM akan dipacu beberapa model seperti Cadillac XTS dan tiga model Opel. "Ketika ekonomi stabil, konsumen China akan lebih percaya diri untuk membeli mobil," kata  Lin Huaibin, analis IHS Automotive.


Stimulus China

Ekonomi China terus bergerak naik sejak September 2012, setelah dalam beberapa bulan mengalami kelesuan. Pada Maret 2013, regenerasi kepemimpinan di China akan beralih secara resmi dan diperkirakan bakal ada stimulus ekonomi baru untuk meningkattan permintaan domestik. Peningkatan tersebut akan mendorong penjualan mobil penumpang sebanyak 10% pada tahun depan.

Menurut data Asosiasi Perusahaan Manufaktur Otomotif China, dalam beberapa tahun ini pabrikan mobil asing telah meningkatkan investasi mereka di China. Para pabrikan otomotif tersebut berharap, pertumbuhan ekonomi Tiongkok akan menggenjot penjualan dan membantu mengimbangi penurunan permintaan di Eropa. Tahun ini total penjualan mobil di China diperkirakan mencapai 19 juta unit.

Steve Man, analis Nomura Holdings Inc, mengatakan, mobil sport utility vehicle (SUV) akan menjadi segmen yang memiliki pertumbuhan penjualan paling cepat. Sebab, SUV bisa menembus berbagai segmen pelanggan, dengan penjualan fokus di beberapa kota-kota kecil di China.

"Pemerintah baru China tidak ingin memulai masa jabatannya dengan ekonomi yang lemah, itu berarti pengeluaran lebih banyak," kata Bill Russo, Presiden Synergistics Limited. Menurutnya, segmen mobil komersial seperti truk akan paling banyak dicari.

Editor: Uji Agung Santosa