Balas Korea Utara, Korea Selatan dan AS Luncurkan Delapan Rudal



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) meluncurkan delapan rudal pada Senin (6/6) pagi di lepas pantai timur Korea Selatan. Ini dilakukan setelah Korea Utara meluncurkan rentetan rudal balistik jarak pendek pada Minggu (5/6).

Tindakan tersebut merupakan demonstrasi "kemampuan dan kesiapan untuk melakukan serangan presisi" terhadap sumber peluncuran rudal Korea Utara atau pusat komando dan dukungan, kata kantor berita Korea Selatan Yonhap, mengutip pernyataan militer Korea Selatan, yang dikutip Reuters.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, yang menjabat bulan lalu, telah bersumpah untuk mengambil garis yang lebih keras terhadap Korea Utara dan setuju dengan Presiden AS Joe Biden untuk meningkatkan latihan militer bersama dan postur pencegahan gabungan mereka.


Militer Korea Selatan dan AS menembakkan delapan rudal permukaan ke permukaan (surface to surface) selama sekitar 10 menit mulai pukul 04:45 pada hari Senin. Yonhap melaporkan, ini sebagai tanggapan atas delapan rudal yang ditembakkan oleh Korea Utara pada hari Minggu.

Baca Juga: Korea Utara Luncurkan Delapan Rudal Balistik Usai AS dan Korea Selatan Gelar Latihan

Seorang pejabat dari Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengkonfirmasi, delapan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) telah ditembakkan.

Rudal balistik jarak pendek Korea Utara, yang ditembakkan ke arah laut di lepas pantai timurnya pada hari Minggu, kemungkinan merupakan uji coba tunggal terbesarnya dan terjadi sehari setelah Korea Selatan dan AS mengakhiri latihan militer bersama.

Korea Utara, yang masih berjuang melawan wabah Covid-19 pertama, telah mengkritik latihan bersama sebelumnya sebagai contoh dari "kebijakan bermusuhan" Washington yang berkelanjutan terhadap Pyongyang, terlepas dari pembicaraannya tentang diplomasi.

Korea Utara telah melakukan serangkaian peluncuran rudal tahun ini, mulai dari senjata hipersonik hingga uji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesarnya untuk pertama kalinya dalam hampir lima tahun.

Pejabat AS dan Korea Selatan baru-baru ini memperingatkan bahwa Korea Utara tampaknya siap untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

Baca Juga: Total Kasus Suspek Covid-19 di Korea Utara Tembus 4 Juta

Bulan lalu, Korea Utara menembakkan tiga rudal termasuk satu yang dianggap sebagai rudal balistik antarbenua terbesarnya, setelah Biden mengakhiri perjalanan ke Asia, di mana ia menyetujui langkah-langkah baru untuk mencegah negara bersenjata nuklir itu.

Pasukan gabungan Korea Selatan dan AS juga menembakkan rudal sebagai tanggapan atas uji coba tersebut, yang menurut kedua sekutu tersebut merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

Editor: Anna Suci Perwitasari