KONTAN.CO.ID - Di tengah pesona alam Sumbawa yang memukau, lahir sebuah tradisi kuliner yang sarat akan nilai budaya: manjareal. Sri Kartina, seorang pelaku UMKM dari Kecamatan Sumbawa, mengembangkan produk manjareal melalui usaha Sasopo Ate. Dengan menggunakan daun lontar sebagai cetakan dan proses pembuatan yang penuh kesabaran, manjareal tidak hanya menjadi jajanan, tetapi juga simbol kekayaan budaya lokal yang erat kaitannya dengan tradisi makanan kesultanan. “Setelah mengikuti seluruh pelatihan Bale Berdaya, saya mengetahui proses menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) dan pencatatan keuangan yang lebih teratur,” ujar Sri Kartina. “Bagian kesukaan saya juga saat menyusun jadwal konten dan strategi pemasaran di media sosial, serta mendapatkan praktik langsung untuk presentasi usaha di depan umum. Kami berharap ini bisa menjadi bekal untuk membawa cita rasa lokal ini ke meja-meja di seluruh nusantara, menghidupkan kembali memori dan menginspirasi generasi baru untuk melestarikan kekayaan tradisi.” Kini, Sasopo Ate berhasil tumbuh menjadi salah satu UMKM Unggulan Sumbawa yang membanggakan dengan omset mencapai puluhan juta rupiah per bulan. Pencapaian Tahun Pertama Bale Berdaya Program Bale Berdaya, yang diinisiasi oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) sebagai bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan KUMPUL, telah membuktikan diri sebagai katalisator pemberdayaan ekonomi masyarakat Kabupaten Sumbawa melalui penguatan sektor UMKM.
Bale Berdaya: Transformasi UMKM Sumbawa Menuju Kemandirian Ekonomi
KONTAN.CO.ID - Di tengah pesona alam Sumbawa yang memukau, lahir sebuah tradisi kuliner yang sarat akan nilai budaya: manjareal. Sri Kartina, seorang pelaku UMKM dari Kecamatan Sumbawa, mengembangkan produk manjareal melalui usaha Sasopo Ate. Dengan menggunakan daun lontar sebagai cetakan dan proses pembuatan yang penuh kesabaran, manjareal tidak hanya menjadi jajanan, tetapi juga simbol kekayaan budaya lokal yang erat kaitannya dengan tradisi makanan kesultanan. “Setelah mengikuti seluruh pelatihan Bale Berdaya, saya mengetahui proses menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) dan pencatatan keuangan yang lebih teratur,” ujar Sri Kartina. “Bagian kesukaan saya juga saat menyusun jadwal konten dan strategi pemasaran di media sosial, serta mendapatkan praktik langsung untuk presentasi usaha di depan umum. Kami berharap ini bisa menjadi bekal untuk membawa cita rasa lokal ini ke meja-meja di seluruh nusantara, menghidupkan kembali memori dan menginspirasi generasi baru untuk melestarikan kekayaan tradisi.” Kini, Sasopo Ate berhasil tumbuh menjadi salah satu UMKM Unggulan Sumbawa yang membanggakan dengan omset mencapai puluhan juta rupiah per bulan. Pencapaian Tahun Pertama Bale Berdaya Program Bale Berdaya, yang diinisiasi oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) sebagai bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan KUMPUL, telah membuktikan diri sebagai katalisator pemberdayaan ekonomi masyarakat Kabupaten Sumbawa melalui penguatan sektor UMKM.