Bali genjot produksi kopi lewat peternak sapi



BALI. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali terus menggenjot produksi kopinya. Salah satu cara yang dipakai oleh pemerintah daerah Pulau Dewata tersebut adalah dengan mensinergikan kebun kopi dengan peternakan sapi.

Ketut Teneng, Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I optimistis bahwa adanya sinergi tersebut akan membuat produksi kopi akan meningkat. "Selain itu petani memperoleh penghasilan ganda, yakni dari sapi dan kopi. Kotoran sapi juga bisa dimanfaatkan untuk pupuk," ujar Ketut seperti dikutip dari Antara, Senin (19/3).

Teneng mengatakan, tiap tahun, Bali mampu menghasilkan kopi sebanyak 13.800 ton. Untuk meningkatkan produksinya, Pemda Bali juga berencana mengembangkan luas kebun kopi yakni seluas 1.020 hektare (ha).


Saat ini, Bali memiliki luas kebun kopi sebesar 30.029 hektare (ha), terdiri atas kopi arabika 8.197 hektare dan robusta 23.832 hektare. Pengembangan kebun kopi ini akan menjangkau lima dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali.

Selain untuk pasar domestik, kopi bali juga banyak diekspor ke luar negeri. Untuk tahun 2011 saja, Bali mampu mengekspor kopi sebanyak 30,26 ton, naik sebanyak 158,98% dibanding 2010 yang baru sebesar 11,69 ton.

Menurut Teneng, dari ekspor kopi devisa yang bisa diperoleh sebanyak US$ 215.074 pada tahun 2011, naik 30,26% dibanding 2010 yang sebesar US$ 126.584. Pasar ekspor kopi Bali antara lain Jepang, Prancis dan Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri