KONTAN.CO.ID - BEKASI. Pelarangan penjualan minuman beralkohol di ritel pada tahun 2015 lalu diakui memiliki dampak negatif yang luar biasa bagi industri bir. Tak terkecuali PT Bali Hai Brewery Indonesia, yang menurut manajemen, semua produsen lokal mengalami penurunan hampir 30% saat itu. Namun berangsur setelah masa pelarangan itu, perseroan mulai pulih lagi dengan terus melakukan inovasi produk dan juga menyasar ekspor. "Saat ini kami mampu tumbuh di domestik 10% tiap tahunnya," ungkap Erwin Ruffin, Marketing Manager PT Bali Hai Brewery Indonesia usai kunjungan pabrik, Selasa (13/11). Perusahaan ini, kata Erwin mengedepankan inovasi dan pembaruan produk. "Untuk antisipasi persaingan pula kami tampilkan produk yang mempunyai karakter sendiri-sendiri," katanya.
Bali Hai masih dapat bertumbuh 10% tiap tahunnya
KONTAN.CO.ID - BEKASI. Pelarangan penjualan minuman beralkohol di ritel pada tahun 2015 lalu diakui memiliki dampak negatif yang luar biasa bagi industri bir. Tak terkecuali PT Bali Hai Brewery Indonesia, yang menurut manajemen, semua produsen lokal mengalami penurunan hampir 30% saat itu. Namun berangsur setelah masa pelarangan itu, perseroan mulai pulih lagi dengan terus melakukan inovasi produk dan juga menyasar ekspor. "Saat ini kami mampu tumbuh di domestik 10% tiap tahunnya," ungkap Erwin Ruffin, Marketing Manager PT Bali Hai Brewery Indonesia usai kunjungan pabrik, Selasa (13/11). Perusahaan ini, kata Erwin mengedepankan inovasi dan pembaruan produk. "Untuk antisipasi persaingan pula kami tampilkan produk yang mempunyai karakter sendiri-sendiri," katanya.