Bali kehilangan 10.000 turis asing



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Paska erupsi Gunung Agung, industri pariwisata di Bali masih belum siuman. Ini terlihat dari tingkat okupansi hotel di Pulau Dewata tersebut.  

Menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, saat ini rata-rata tingkat okupansi hotel di daerah tersebut cuma 20% saja. Padahal, sudah masuk liburan akhir tahun.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyebut tingkat okupansi yang rendah tersebut terjadi karena jumlah kunjungan turis asing memang berkurang dari biasanya. Malah condong fluktuatif


Ambil contoh jumlah turis asing yang masuk ke Bali tanggal 7 Desember 2017 sebanyak 9.500 orang, Tapi di hari berikutnya anjlok menjadi 3.500 orang. "Namun secara rata-rata saat ini hanya 5.000 turis asing per  hari," katanya ke KONTAN, Senin (18/12).

Padahal dalam kondisi normal atau seperti biasanya, jumlah pelancong asing yang berpelesir ke Bali bisa mencapai 14.000 sampai 15.000 orang per hari. "Kami kehilangan 10.000 turis asing," keluh Tjokorda.

Padahal rata-rata turis asing mengeluarkan dana per hari lumayan besar. Menurut catatan Bank Indonesia (BI) mencapai US$ 1.200 per hari. Untuk menggeber jumlah turis,  PHRI bali bakal menggelar promo big sale di akhir tahun ini untuk periode Januari hingga Februari nanti. Apalagi status erupsi Gunung Agung di level II.

Chief Marketing Officer & Co-Founder Tiket.com Gaery Undarsa juga mengakui  ada pelanggan yang menunda atau membatalkan pembelian tiket ke Bali semenjak erupsi Gunung Agung berlangsung. Namun, total penjualan tiket pesawat sejauh ini ada lonjakan dari tempat wisata lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon