DENPASAR. Pemerintah Provinsi Bali merancang program asuransi pertanian yang akan dimulai tahun ini. Badung menjadi kawasan pertama atau proyek percontohan, mencoba produk asuransi ini. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardana mengatakan, premi asuransi yang harus Rp 180.000 per hektare. Namun, 80% premi tersebut akan dibiayai APBN. Sisanya, harus dibayar petani dan APBD Bali. "Apabila terjadi gagal panen berat atau puso, kekeringan dan terkena banjir, maka petani akan mendapatkan asuransi sebesar Rp 6 juta per hektare," kata Wisnuardana, Senin (9/3).
Bali rancang asuransi pertanian
DENPASAR. Pemerintah Provinsi Bali merancang program asuransi pertanian yang akan dimulai tahun ini. Badung menjadi kawasan pertama atau proyek percontohan, mencoba produk asuransi ini. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardana mengatakan, premi asuransi yang harus Rp 180.000 per hektare. Namun, 80% premi tersebut akan dibiayai APBN. Sisanya, harus dibayar petani dan APBD Bali. "Apabila terjadi gagal panen berat atau puso, kekeringan dan terkena banjir, maka petani akan mendapatkan asuransi sebesar Rp 6 juta per hektare," kata Wisnuardana, Senin (9/3).