JAKARTA. Pulau Dewata masih menjadi daya tarik pebisnis untuk mengembangkan kondotel. Salah satunya PT Bali Seminyak Sejahtera. Pengembang ini berencana membangun kondotel di Seminyak dengan nilai investasi sebesar Rp 186 miliar.

Ricky Thomas Wijaya, Direktur Utama Bali Seminyak bilang di proyek bernama Meritus Seminyak Resort, pihaknya menggandeng operator hotel Meritus dari Singapura. "Kami menargetkan mulai ground breaking sehabis Pemilu Presiden (Pilpres) sekitar April 2014. Proyek ini bisa selesai di pertengahan 2015," kata Ricky, Selasa (12/11).

Perusahaan ini sengaja menggaet Meritus yang diklaim berpengalaman sebagai operator hotel mewah. Maklum, proyek ini menyasar pelancong berkantong tebal.

Meritus Seminyak Resort Condotel dibangun di atas lahan seluas 3.100 meter persegi (m²). Proyek ini punya kapasitas 180 kamar. Namun cuma 100 unit kamar yang dijual.

Rencananya, proyek ini punya enam tipe kamar. Terkecil seluas 32 m² dan yang terluas sekitar 83 m². Dengan harga jual antara Rp 1,5 miliar sampai Rp 6,8 miliar.

Ricky menjanjikan return of investment (ROI) minimal 40% dalam lima tahun. "Harga yang dipasarkan dalam kondisi fully furnished dan free service charge. Kami proyeksikan akan balik modal kurang dari enam tahun," papar dia.

Selain itu, Bali Seminyak memberi fasilitas menginap selama 24 malam per tahun kepada calon investor. Selain itu, perusahaan ini menjanjikan hak kepemilikan selama 50 tahun dengan kenaikan biaya sewa rata-rata sekitar 16% per tahun.

Tony Eddy yang dtunjuk Bali Seminyak sebagai project marketing and investment consultant berucap, Meritus Seminyak bisa laris manis dalam waktu setahun. "Setahun dari sekarang, bisa 100 unit terjual dengan nilai Rp 300 miliar," timpalnya.

Pasalnya, kondotel ini Tony mengklaim, memiliki lokasi yang cukup strategis dan fasilitas berkelas. Ia pun yakin, proyek ini tidak cuma menarik minat investor lokal, tapi juga investor asing, terutama dari Hong Kong, Australia, dan Eropa. "Komposisinya bisa 75% investor lokal dan 25% asing," ucap Tony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan