Bali tak siapkan defisit APBD 2017



DENPASAR. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengusulkan, tidak ada defisit dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017. Pasalnya, diprediksi tahun ini tidak ada sisa lebih perhitungan anggaran (silpa).

"Tahun ini tidak akan ada Silpa. Berarti tahun depan tidak boleh ada defisit, karena selama ini defisit ditutup dari Silpa," kata Pastika di Denpasar, Selasa (30/8).

Ia mengemukakan, penyebab kemungkinan tidak adanya Silpa untuk tahun ini karena ada penundaan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pusat sebesar Rp 153 miliar dan juga berkurangnya potensi pendapatan dari pajak hingga Rp 500 miliar.


Pihaknya memprediksi pendapatan daerah yang maksimal bisa dicapai untuk tahun ini sekitar Rp 5,3 triliun dari pendapatan yang sebelumnya ditargetkan Rp 5,6 triliun.

"Hal ini karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diharapkan mencapai Rp 3,35 triliun, kemungkinan tercapai sekitar Rp 2,9 triliun. Kekurangan ini dari perkiraan pajak yang masuk. Apalagi ditambah dengan adanya penundaan DAU," ujar Pastika.

Sedangkan belanja dalam APBD 2016 sebelumnya sudah ditetapkan sebesar Rp 5,9 triliun sehingga harus dilakukan rasionalisasi untuk menutupi kekurangan anggaran.

"Rasionalisasi itu antara lain untuk perjalanan dinas, rapat-rapat, bimtek dan program-program yang belum mutlak sekali," katanya.

Di sisi lain, Pastika juga mengingatkan pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan penyesuaian rancangan APBD 2017 karena yang terjadi di Pemprov Bali juga pasti akan berimbas.

"Karena pendapatan provinsi berkurang, maka rupiah yang ditransfer ke kabupaten juga pasti turut berkurang. Kabupaten harus susun lagi berapa berkurangnya," ucapnya.

Menurut dia, APBD 2017 pasti akan menurun karena siapa juga yang berani mematok pendapatan dan belanja tinggi-tinggi, di tengah situasi ekonomi dunia dan nasional yang melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia