KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata membentuk Bali Tourism Hospitality (BTH) Task Force untuk melayani wisatawan yang mencari informasi terkait kondisi Gunung Agung atau mitigasi plan. Organisasi ini dikepalai oleh Kepala Dinas Pariwisata Bali.

Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam kunjungannya memimpin rapat Bali Tourism Hospitality Task Force di kantor Bali Tourism Board Denpasar mengatakan, ada tiga skenario antisipasi pemenuhan kebutuhan wisatawan, yaitu aksesibilitas (pengantaran), akomodasi (penginapan), dan atraksi (hiburan). Sekaligus pemantauan sekaligus penanganan isu yang berkembang di media massa terkait perkembangan Gunung Agung

"Bali relatif aman, area yang terdampak jika erupsi hanya mencakup 2% dari keseluruhan pulau Bali. Yang terpenting, kami siapkan mitigasinya,” sebut Arief Yahya dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (12/10).

Kempar menyiapkan Rp 5 miliar untuk publik relation, menghimpun informasi dan membantu pelayanan hospitality dan recovery. "Kami juga sudah mengumpulkan media untuk menyatukan visi dan misi bahwa wisatawan di Bali akan tetap menikmati Bali. Kami pastikan bahwa 98% objek wisata di Pulau Dewata Bali masih aman untuk dikunjungi," kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Bali Ida Bagus Agung Parta disela-sela pertemuan tersebut.

”Semua official statements terkait Gunung Agung khususnya sektor pariwisata akan dikeluarkan bersama Kementerian Pariwisata, Dinas Pariwisata Pemerintah Bali dan Dewan Pariwisata Bali, semuanya berada di bawah satu gugus tugas gabungan, yakni BTH, ini untuk menghindari berita-berita yang tidak benar,” kata Ida Bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini