Bali United akan resmi tercatat di bursa efek pada 17 Juni 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bali United atau PT Bali Bintang Sejahtera Tbk akan resmi mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Juni 2019. Adapun, klub sepak bola pertama yang akan akan melantai di BEI ini akan menggelar masa bookbuilding pada 10 Juni sampai 12 Juni 2019. Berperan sebagai penjamin pelaksana efek atau underwriter adalah Kresna Sekuritas dan Buana Capital Sekuritas.

Octavianus Budiyanto, Direktur Utama Kresna Sekuritas mengatakan, masa penawaran akan dilakukan memang setelah libur Lebaran. Adapun harga penawaran yang ditetapkan sebesar Rp 175 per saham.

“Dari awal setelah public expose kami memang tunggu habis Lebaran. Investor peminatnya merata,” ujar Okky sapaan akrabnya kepada Kontan.co.id, Jumat (17/5).


Sekadar informasi, Bali United akan melepas 2 miliar saham yang setara 33,33% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Bali United membidik Rp 310 miliar-Rp 350 miliar dari rencana ini. Bali United akan menggunakan 60,5% dana IPO untuk modal kerja dan sisanya untuk investasi belanja modal dan modal kerja anak perusahaan.

Asal tahu saja, gurita bisnis Bali United sangatlah besar. Di luar pendapatan dari iklan dan tiket penonton, Bali United memiliki beberapa bisnis seperti merchandise store, yang memiliki satu megastore dan 19 toko kecil di Bali. Bali United juga memiliki Playland, penyedia area bermain anak di stadion.

Bali United juga memiliki Bali United Academy. Tak hanya itu, Bali United juga memiliki saluran televisi Bali United TV, yaitu saluran TV streaming online untuk penggemar klub yang dapat diakses via YouTube dan Oona TV. Bali United juga memiliki Bali Boga Sejahtera, yang mengelola Bali United Cafe.

Klub sepakbola ini juga memiliki PT Kreasi Karya Bangsa, yang mengoperasikan agensi olahraga dan pemasaran, memberikan sponsor klub sepakbola di Indonesia, memutar video langsung streaming pertandingan sepakbola dan video sponsor iklan. Di bidang media lain, Bali United memiliki Radio Swara Bukit Bali Indah, yang mengelola Bali United Radio.

Bisnis lain perusahaan ini adalah eSports Club, yang menggelar kompetisi e-sport domestik dan internasional. Bisnis ini dijalankan anak usahanya, PT IOG Indonesia Sejahtera. Akhir tahun 2018, pendapatan Bali United naik 119,43% menjadi Rp 115,2 miliar. Laba bersihnya melejit 1,183% jadi Rp 5,52 miliar.

William Hartanto, Analis Panin Sekuritas mengatakan, secara industri memang Bali United merupakan sektor usaha baru di BEI. Menurutnya, label klub sepak bola akan menarik perhatian banyak investor terutama dengana danya dukungan bisnis yang sangat luas dan beragam.

“Utamanya pasti dari sisi fundamental harus diperhatikan sebelum masuk. Sebagai pendatang baru, saham Bali United akan sangat menarik,” ujar William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati