JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) kembali mewacanakan penghapusan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, selain membebani anggaran negara, subsidi BBM tidak efektif mengurangi beban masyarakat. Bambang bilang, tiap tahun beban subsidi BBM terus naik. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 beban subsidi BBM mencapai Rp 210,7 triliun, naik dibanding APBN P 2013 sebesar Rp 199,9 triliun. Beban yang semakin besar mempersulit upaya pemerintah menurunkan defisit APBN. Berbeda dengan Thailand dan Phiplina yang tidak lagi memberikan subsidi BBM kepada rakyatnya. Tanpa subsidi BBM, keadaan fiskal dua negara itu dianggap relatif lebih aman dibanding Indonesia. Apalagi adanya subsidi, konsumsi BBM menjadi tinggi sehingga impor BBM menyebabkan defisit transaksi berjalan membengkak.
Bambang: Lebih baik harga BBM sesuai pasar
JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) kembali mewacanakan penghapusan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, selain membebani anggaran negara, subsidi BBM tidak efektif mengurangi beban masyarakat. Bambang bilang, tiap tahun beban subsidi BBM terus naik. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 beban subsidi BBM mencapai Rp 210,7 triliun, naik dibanding APBN P 2013 sebesar Rp 199,9 triliun. Beban yang semakin besar mempersulit upaya pemerintah menurunkan defisit APBN. Berbeda dengan Thailand dan Phiplina yang tidak lagi memberikan subsidi BBM kepada rakyatnya. Tanpa subsidi BBM, keadaan fiskal dua negara itu dianggap relatif lebih aman dibanding Indonesia. Apalagi adanya subsidi, konsumsi BBM menjadi tinggi sehingga impor BBM menyebabkan defisit transaksi berjalan membengkak.