JAKARTA. Konsumen ban kendaraan bermotor harus lebih berhati-hati. Sebab, ada indikasi banyak ban asal China dan India yang beredar di pasaran tak sesuai standar. Pemerintah menduga produk-produk itu masuk melalui praktek pemalsuan dokumen asal barang atau transshipment. Untuk masuk ke pasar Indonesia, para eksportir ban asal China dan India memalsukan sertifikat Keterangan Asal Barang (SKA) ban-ban itu sehingga seolah-olah produk itu berasal dari Negara anggota ASEAN. Begitu pun sebaliknya, China dan India menggunakan nama Indonesia untuk masuk ke pasar Negara ASEAN lainnya. “Jadi penyelundupan dengan memalsukan sertifikat asal dari negara lain,” kata Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Rabu (14/10).
Ban Asal China dan India Makin Marak
JAKARTA. Konsumen ban kendaraan bermotor harus lebih berhati-hati. Sebab, ada indikasi banyak ban asal China dan India yang beredar di pasaran tak sesuai standar. Pemerintah menduga produk-produk itu masuk melalui praktek pemalsuan dokumen asal barang atau transshipment. Untuk masuk ke pasar Indonesia, para eksportir ban asal China dan India memalsukan sertifikat Keterangan Asal Barang (SKA) ban-ban itu sehingga seolah-olah produk itu berasal dari Negara anggota ASEAN. Begitu pun sebaliknya, China dan India menggunakan nama Indonesia untuk masuk ke pasar Negara ASEAN lainnya. “Jadi penyelundupan dengan memalsukan sertifikat asal dari negara lain,” kata Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Rabu (14/10).