JAKARTA. Bisnis kendaraan bermotor roda empat diprediksi akan semakin menggelinding tahun ini. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan, penjualan mobil tumbuh 5% jadi 1,1 juta unit hingga akhir 2017 nanti.Membaiknya industri otomotif, secara tidak langsung akan menopang industri penunjang termasuk bisnis penjualan ban. Produsen ban PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) optimistis, penjualan tahun ini akan bertumbuh.
General Manager Corporate and Marketing Communication GDYR Wicaksono Soebroto mengharapkan, pendapatan perusahaannya tahun ini meningkat, yang akan ditopang pertumbuhan permintaan akan ban. Diharapkan demikian, kata dia kepada KONTAN, Jumat (24/2).
Tapi, GDYR belum bisa membeberkan target bisnis yang ingin dicapai di 2017. Satu hal yang pasti, Goodyear Indonesia masih menggeber penjualan melalui
replacement market yang berkontribusi mencapai 25% pada tahun ini untuk produk mobil penumpang, serta 81% untuk produk mobil komersial. Sementara kontribusi pasar
original equipment manufacturer (OEM) memang masih terbilang kecil, yakni hanya 5% dari masing-masing jenis produk. Informasi saja, pasar OEM produk Goodyear ini menyuplai kebutuhan ban untuk Daihatsu Gran Max dan Sirion serta Honda Brio. Sedangkan jenis komersial guna memenuhi kebutuhan Hino dan Mitsubishi Fuso. Alih-alih berharap dari pasar domestik, kontribusi ekspor GDYR juga cukup dengan menjangkau 56 negara. Pada kuartal ketiga tahun lalu, pasar ekspor memberikan kontribusi mencapai 47% atau senilai US$ 55,51 juta. Wicaksono menjelaskan, belum ada rencana untuk menambah pasar ekspor baru pada tahun ini. GDYR masih fokus pada wilayah regional, seperti kawasan Asia Pasifik dan Asia Tenggara. Pada kuartal III 2016, GDYR mengantongi pendapatan mencapai US$ 116,35 juta, atau tumbuh tipis 4,46% dibanding pencapaian periode sama di 2015 senilai US$ 111,38 juta. Pada akhir kuartal ketiga tahun lalu, GDYR mencatatkan laba bersih sebesar US$ 1,15 juta. Di periode yang sama tahun sebelumnya, GDYR menderita rugi bersih US$ 1,13 juta. Peningkatan laba itu disumbangkan pertumbuhan penjualan, di saat yang sama sejumlah beban perusahaan menyusut. Strategi perusahaan Tahun ini, GDYR menerapkan sejumlah strategi untuk menggenjot penjualan ban. Misalnya, di segmen mobil penumpang, mereka bakal fokus menjual produknya pada jenis
multi purpose vehicle (MPV) dan
low cost green car (LCGC) melalui produk ban Assurance Duraplus dan Assurance Triple Max. Selain itu, GDYR masuk pasar ban
sport utility vehicle (SUV) lewat produk Wrangler Triplemax, walaupun masih diimpor dari Thailand dan Malaysia. Sementara untuk produk mobil komersial, emiten ini akan meluncurkan produk ban Remington dan S200 untuk truk dan bus.
Walaupun pasar mobil tahun ini diprediksi masih bisa naik tipis, GDYR belum ada rencana menambah kapasitas produksi. Wicaksono menilai, kapasitas produksi GDYR saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar sepanjang 2017. Kapasitas kami sebanyak 12.000 ban per hari dengan utilisasi sebesar 80%, ungkap Wicaksono. Alhasil, anggaran belanja modal GDYR tahun ini masih mini, yang digunakan untuk pemeliharaan mesin dan peningkatan kualitas gerai yang tersedia. Maklum, belum ada rencana menambah gerai ban yang saat ini sudah mencapai 87
outlet yang terfokus di Pulau Sumatra dan Jawa. Sekadar tambahan info, Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) menyatakan, tahun lalu kapasitas produksi ban nasional berkisar 40 juta ban. Tahun ini, penjualan ban mobil diprediksi tumbuh 4%-5% menjadi 72 juta unit. Sebanyak 55 juta unit di antaranya untuk pasar ekspor. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie