Ban menunggu dorongan ekspor



JAKARTA. Meski penjualan kendaraan otomotif saat ini belum ciamik, produsen  ban tetap menyiapkan strategi untuk menggenjot penjualan. Produsen ban optimistis pasar ban di Indonesia maupun di mancanegara tetap tumbuh. 

Catharina Widjaja, Direktur Corporate Communication dan Hubungan Investor PT Gajah Tunggal Tbk optimistis ekspor naik. "Saat ini porsi ekspor kami 42%, akhir tahun diperkirakan naik 45% dari penjualan," kata Catharina, Kamis (4/8).

Adapun produk ban Gajah Tunggal untuk ekspor adalah ban truk dan bus atau truck and bus radial (TBR). Agar bisa memanfaatkan momentum, perusahaan yang dirintis oleh taipan Sjamsul Nur Salim itu tengah mempersiapkan pabrik ban TBR. "Target kami bisa meningkatkan produksi dari 1.200 ban per hari di akhir tahun, dan 2.200 ban per hari pada 2017," kata Catharina. 


Pasar yang dibidik, Gajah Tunggal adalah Amerika Serikat (AS). Peluang ekspor ke AS terbuka setelah otoritas anti dumping AS menerapkan kebijakan anti dumping produk ban dari China.

Karena ban dari China sulit masuk AS, maka Gajah Tunggal tak mau menyia-nyiakan kesempatan. Agar bisa menggarap peluang pasar di AS, Gajah Tunggal mengklaim telah menggalang mitra strategis dengan Michelin, produsen ban asal Prancis. "Kami tidak akan kerja sama lagi dengan produsen ban lain, karena ada perjanjian dengan Michelin," jelas Catharina. 

Upaya meningkatkan ekspor juga dilakukan PT Multistrada Arah Sarana Tbk. Tahun ini, emiten berkode saham MASA juga menggarap pasar di Amerika Serikat (AS), selain di Jepang.

MASA akan membuka cabang distribusi baru di AS dan Jepang. Mereka akan memasarkan ban merek Achilles di Negeri Tirai Bambu. "Khusus ban mobil sport utility vehicle (SUV), kami pasarkan ke Amerika," kata Uthan M. Arief Sadikin Direktur PT Multistrada Arah Sarana Tbk.

Meski ekspor berpeluang naik, Uthan bilang mesti mewaspadai kondisi ekonomi global yang tak pasti. "Kami baru memutuskan memulai ekspansi (penambahan mesin produksi) pada kuartal ke tiga tahun ini," kata Uthan. 

Pada semester I-2016, ekspor MASA turun 12,7% menjadi US$ 82,95 juta ketimbang periode yang sama 2015 senilai US$ 95,12 juta. Uthan menyebut, ekspor tergantung pada kondisi ekonomi global. 

Selain memperbaiki pasar ekspor, MASA akan melakukan efisiensi. "Kami juga ingin memperbaiki jalur distribusi ke distributor," kata Uthan.  Untuk diketahui saja, produk ban yang mendominasi penjualan MASA antara lain, Achilles Atr Sport dan 122 yang kebanyakan di jual di pasar ekspor.         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini