Bancassurance kalahkan fungsi agen



JAKARTA. Bancassurance ternyata masih menjadi andalan sumber pendapatan premi asuransi jiwa pada kuartal III-2012. Sepanjang sembilan bulan tahun ini saja misalnya, bancassurance sudah berkontribusi Rp 30,2 triliun, atau tumbuh 19% jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Angka tersebut mencapai 40,2% dari total pendapatan premi asuransi jiwa. Sedangkan jalur distribusi lain, seperti telemarketing, mikro insurance dan employ benefit hanya berkontribusi sebesar Rp 15,5 triliun.

Pencapaian tersebut melebihi kontribusi keagenan sebesar Rp 29,4 triliun, atau 39,2 % dari total pendapatan premi asuransi jiwa Rp 75,1 triliun. Meski kontribusinya tumbuh 2,7%, namun masih kinerjanya di bawah bancassurance.


Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi jiwa Indonesia (AAJI), porsi bancassurance kian besar karena banyak asuransi menggandeng perbankan untuk memasarkan produk asuransi. Cara ini dinilai lebih efektif dan pasarnya jelas, sehingga cepat melakukan penetrasi ke nasabah.

Selain itu dari segi biaya lebih hemat dibandingkan keagenan. "Nasabah perbankan otomatis lebih melek saat ditawari produk asuransi," ujar Hendrisman pada pekan lalu.

Hendrisman menilai, antara agen dan bancassurance sebenarnya saling melengkapi. Agen lebih menyasar kalangan yang belum mengenal asuransi sedangkan bancassurance lebih ditujukan untuk menarik nasabah-nasabah yang memiliki dana ke dalam industri perasuransian.

Namun, Hendrisman yakin, pendapatan dari jalur keagenan akan bangkit pada kuartal terakhir tahun ini. Sebab, agen biasa bekerja keras mengerek premi pada kuartal terakhir. "Nanti saja lihat di akhir tahun kontribusi bancassurance dan agen bisa kembali sama," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri