JAKARTA. Pemasaran produk asuransi jiwa di tanah air memasuki episode baru. Perusahaan asuransi, punya jagoan baru untuk memasarkan produk-produknya, yakni melalui bank (bancassurance). Mulai semester I 2012, kontribusi bancassurance berhasil mengalahkan sistem pemasaran melalui jalur keagenan. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, total premi bruto asuransi jiwa nasional per akhir semester I 2012 mencapai Rp 49,65 triliun, tumbuh 16,7% dibandingkan periode sama tahun lalu. Dari jumlah itu, kontribusi bancassurance sebesar Rp 20,1 triliun, mengalahkan jalur distribusi keagenan sebesar Rp 19,5 triliun. Artinya, kontribusi bancassurance mencapai 40,6% dari total premi, unggul tipis atas keagenan sebesar 39,2%. Sedangkan jalur pemasaran lain, seperti telemarketing berkontribusi premi sebesar Rp 1 triliun serta direct marketing dan jalur asuransi mikro sebesar Rp 9 triliun. "Terus terang antara bancassurance dengan keagenan sampai sekarang masih balapan," terang Benny Waworuntu, Direktur Eksekutif AAJI, akhir pekan lalu.
Bancassurance mengalahkan peranan agen asuransi
JAKARTA. Pemasaran produk asuransi jiwa di tanah air memasuki episode baru. Perusahaan asuransi, punya jagoan baru untuk memasarkan produk-produknya, yakni melalui bank (bancassurance). Mulai semester I 2012, kontribusi bancassurance berhasil mengalahkan sistem pemasaran melalui jalur keagenan. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, total premi bruto asuransi jiwa nasional per akhir semester I 2012 mencapai Rp 49,65 triliun, tumbuh 16,7% dibandingkan periode sama tahun lalu. Dari jumlah itu, kontribusi bancassurance sebesar Rp 20,1 triliun, mengalahkan jalur distribusi keagenan sebesar Rp 19,5 triliun. Artinya, kontribusi bancassurance mencapai 40,6% dari total premi, unggul tipis atas keagenan sebesar 39,2%. Sedangkan jalur pemasaran lain, seperti telemarketing berkontribusi premi sebesar Rp 1 triliun serta direct marketing dan jalur asuransi mikro sebesar Rp 9 triliun. "Terus terang antara bancassurance dengan keagenan sampai sekarang masih balapan," terang Benny Waworuntu, Direktur Eksekutif AAJI, akhir pekan lalu.