Band Seventeen pengisi gathering PLN menjadi korban tsunami anyer



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musibah tsunami anyer juga membawa duka mendalam bagi kru dan personil Band Seventeen yang tengah mengisi acara gathering PLN Transmisi Jawa Bagian Barat di Tanjung Lesung.

Yulia Dian juru bicara Band Seventeen menerangkan keterlibatan Band Seventeen saat itu tengah dalam acara gathering perusahaan PLN di Tanjung Lesung. "Pada 22 Desember sekitar pukul 21.30 WIB air pasang menyapu bersih panggung yang letaknya sangat berdekatan dengan laut," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/12).

Dari bencana tersebut Yulia bilang, pihaknya harus kehilangan orang-orang tercinta. Pemain bass kami M Awal Purbani yang biasa disapa Bani juga Road Manajer Oki Wijaya menghembuskan nafas terakhirnya," imbuh dia.


Katya dia, kejadian tsunami yang merobohkan panggung berlangsung saat lagu kedua Seventeen. "Air pasang naik ke permukaan dan menyeret seluruh orang yang ada di lokasi," ungkap dia.

Yulia menyatakan, sayangnya saat arusnya surut anggota Seventeen ada yang bisa menyelamatkan diri sementara sebagian tidak menemukan tempat berpegangan. "Posisi panggung tepat membelakangi laut. Saat ini korban bencana terpencar di klinik-klinik dalam radius 2-3 KM dari lokasi kejadian," ujarnya.

Dia menjelaskan, sejak tadi malam tim SAR sudah diturunkan sementara tim Band Seventeen yang selamat belum bisa kemana-mana karena minimnya transportasi. Adapun keluarga yang belum kami temukan adalah Herman Sikumbang (gitaris), Andi Windu Darmawan (drum), Ujang (kru) dan  Dylan Sahara (istri Ifan – vokalis)

Vokalis Seventeen Iffan mengatakan, dirinya kehilangan Bani dan Road Manager Oki. Sementara Andi, ujang (kru) dan Herman belum diketemukan. "Doakan juga semoga Dylan istri saya cepat diketemukan. Alhamdulillah yang lain selain itu sudah diketemukan walaupun dalam kondisi luka-luka. Kami ikhlas," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini