KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada Minggu (13/8), meninjau progres pembangunan bandara baru di Pulau Mentawai, Sumatera Barat. Bandara tersebut merupakan salah satu bandara di daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP). Bandara Rokot Mentawai dibangun untuk menggantikan bandara lama yaitu Bandara Rokot Sipora yang sudah tidak memungkinkan dikembangkan lagi, karena dibatasi laut lepas.
Budi Karya mengatakan, Kemenhub menjalankan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengawal kegiatan konektivitas khususnya di daerah 3TP seperti Mentawai terjaga dengan baik.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Perpanjangan Runway Bandara Sinak Papua Selesai dalam 3 Bulan Tidak hanya selesai membangun infrastrukturnya, tetapi memastikannya dapat dimanfaatkan dengan baik. "Saya sudah 3 kali datang ke sini dari sebelum dibangun, sedang dibangun, dan sekarang ini, untuk mengawal ini dengan maksimal,” ujar Budi Karya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/8). Menhub mengungkapkan, Bandara Baru Rokot Mentawai baru saja diselesaikan dan sedang menunggu proses penerbitan Sertifikat Bandar Udara. Bandara baru ini siap dioperasikan tahun ini. “Kemungkinan bulan depan bapak presiden akan datang ke sini," ucap Menhub. Sebagai informasi, Bandara Mentawai yang baru memiliki panjang runway 1.500 x 30 meter, sehingga dapat dilandasi pesawat yang lebih besar yaitu ATR 72-600 berkapasitas maksimal 78 penumpang. Sebelumnya, bandara yang lama hanya bisa dilandasi pesawat Cessna Grand Caravan berkapasitas 12 orang dengan panjang runway 850 x 23 meter.
Baca Juga: Hanya Ada 15 Bandara Internasional di Indonesia yang Layak Operasi Dengan kapasitas pesawat yang meningkat dari 12 menjadi 78 orang per sekali penerbangan, Menhub berharap kehadiran bandara baru dapat meningkatkan jumlah pengunjung, khususnya wisatawan untuk datang ke Mentawai. "Selain daerah terluar, Mentawai juga merupakan daerah tujuan wisata dan terkenal dengan ombak yang diburu para penggemar olahraga surfing (selancar). Jadi permintaan penerbangan pun cukup tinggi,” ucap Budi. Lebih lanjut Menhub berharap agar pemerintah daerah setempat dapat membantu memastikan tingkat keterisian pesawat. Misalnya dengan menyelenggarakan berbagai event dan melakukan block seat. "Jika minimal ada 56 orang tiap penerbangan dengan ATR, maskapai akan mau terbang,” tutur Menhub. Pada kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak merasa senang dengan kunjungan dari Menhub untuk bersama-sama mengecek pembangunan bandara baru di Mentawai. Fernando meyakini kehadiran bandara ini bisa mendongkrak tingkat kunjungan ke kepulauan Mentawai, khususnya kedatangan domestik. "Harapannya juga bukan saja sektor pariwisata, tapi sektor-sektor lain seperti UMKM, nanti juga akan ikut bertumbuh di kepulauan Mentawai," tutur Fernando.
Baca Juga: Kemenhub Evaluasi 34 Bandara Internasional, Ini Tanggapan INACA Sepanjang 2022, total penumpang dari dan menuju Mentawai melalui jalur udara tercatat sebanyak 1.354 penumpang dengan 219 pergerakan pesawat. Rute perintis ini dilayani oleh operator Susi Air dengan frekuensi penerbangan dua kali dalam seminggu. Pembangunan bandara baru di Mentawai ini juga dilakukan dalam rangka mitigasi bencana alam yang sering terjadi di wilayah ini. Dengan dapat didarati pesawat yang lebih besar, diharapkan akan semakin mempercepat pemberian bantuan dan evakuasi. Dalam kunjungan kerjanya hari ini, Menhub juga meninjau sejumlah bandara di pelosok daerah, salah satunya Bandara Raja Haji Abdullah di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto