Bandara Internasional Bangkok pun Giat Berdandan



BANGKOK. Banyak yang bilang, bandar udara (bandara) suatu negara mencerminkan kehidupan suatu negara itu sendiri. Mungkin, hal ini pula yang menjadi pertimbangan pemerintah Thailand. Lewat Airports of Thailand Plc., pemerintah Thailand berencana menanamkan investasi sebesar 78 juta baht atau US$ 2,3 miliar. Dana itu nantinya akan digunakan untuk memperluas bandar udara internasional utama di Bangkok. Pemerintah Thailand memandang hal tersebut harus dilakukan, karena terjadi peningkatan permintaan perjalanan (travel) di bandara tersibuk di Thailand itu setiap tahunnya.

Sebetulnya, investasi ini merupakan bagian dari rencana Perdana Menteri Samak Sundaravej untuk meningkatkan persaingan airport terbesar di Negeri Gajah itu terhadap bandara di negara-negara Asia lainnya, termasuk Singapura. Sebelumnya, Samak bahkan bersedia menggelontorkan dana sebesar 1,5 triliun baht selama empat tahun ke depan untuk proyek transportasi dan infrastruktur yang ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Thailand.

Menurut Senior Executive Vice President Kulya Pakakrong kepada bursa efek Thailand, hari ini, rencananya, ekspansi bandara itu akan mulai dilaksanakan antara 2009 hingga 2014.


Adanya ekspansi tersebut akan meningkatkan kapasitas bandar udara Bangkok, sehingga dapat melayani sekitar 60 juta penumpang dalam setahun. Menteri Transportasi Thailand Santi Prompat bilang, sebelumnya, bandara ini hanya mampu menangani sekitar 45 juta penumpang saja dalam setahun.

Asal tahu saja, menurut situs resmi bandara Thailand, bandara yang dinamakan Suvarnabhumi di Bangkok ini pada tahun lalu sudah melayani sekitar 41 juta penumpang. Berdasarkan data dari Tourism Authority of Thailand, diperkirakan turis yang bertandang ke negeri ini bakal meningkat 6% menjadi 15,7 juta pada tahun ini.

“Ekspansi ini akan memberikan keuntungan jangka panjang kepada perusahaan karena bandara Suvarnabhumi saat ini sudah kelebihan kapasitas. Adanya perlambatan dalam perjalanan udara yang terjadi saat ini hanya untuk jangka pendek,” kata Artit Jansawang, analis Globex Securities Co. di Bangkok.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie